Banggaikece.id – Forum Solidaritas Pelajar dan Mahasiswa Pegunungan se-Kota Sorong bersama Mahasiswa Papua Barat Daya menggelar aksi galang dana untuk membantu keluarga korban jiwa dan kerugian harta benda akibat bencana banjir serta longsor yang melanda Distrik Dal dan Distrik Mebarok, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.
Kegiatan penggalangan dana ini merupakan bentuk solidaritas mahasiswa asal Papua Pegunungan dan Papua Barat Daya yang tengah menempuh studi di Kota Sorong. Mereka turun langsung ke jalan raya di beberapa titik utama di Ibu Kota Provinsi Papua Barat Daya untuk menghimpun bantuan dari masyarakat.
Ketua Koordinator Lapangan, Ribion Kamarigi, menyampaikan bahwa aksi galang dana akan dilanjutkan besok di beberapa titik, antara lain di depan Toko Ellyn, Jl. Jend. Sudirman No. 9, serta di kawasan lampu merah Kilometer 8 dan Kilometer 10 Kota Sorong. Bantuan yang dikumpulkan nantinya akan disalurkan dalam bentuk bahan makanan, logistik, dan kebutuhan mendesak lainnya.
“Berdasarkan data sementara yang kami himpun, total ada sekitar 530 kepala keluarga (KK) yang terdampak bencana ini. Dari jumlah tersebut, 350 KK berada di Distrik Dal dan 180 KK lainnya di Distrik Mebarok,” jelas Kamarigi.
Sementara itu, Sekretaris Koordinator Lapangan, Salmon Yumai, menuturkan bahwa akibat bencana banjir dan longsor tersebut, sedikitnya 23 orang dilaporkan meninggal dunia — terdiri dari 15 korban di Distrik Dal dan 8 korban di Distrik Mebarok.
“Dari total 15 korban di Distrik Dal, 9 di antaranya telah ditemukan dan sedang dalam proses identifikasi. Sedangkan 6 korban lainnya masih dalam pencarian. Untuk korban di Distrik Mebarok, baru 1 yang ditemukan saat kejadian, sementara 7 lainnya masih tertimbun longsor,” ungkap Yumai.
Ia menambahkan, hingga kini proses asesmen dan pendataan terhadap korban terdampak masih terus dilakukan oleh tim di lapangan, dan jumlah korban maupun kerugian diperkirakan masih akan bertambah. (*)
Penulis: Jeri P.




