Banggaikece.id- Setelah empat hari yang dimulai sejak 3 November 2025, Festival Teluk Lalong (FTL) resmi berakhir pada Jumat 6 November 2025.
Acara penutupan Festival Teluk Lalong yang merupakan agenda tahunan ini, berlangsung sangat meriah dan dihadiri ribuan pengunjung.
Turut hadir dalam acara penutupan, Walikota Palu, Hardianto Rasyid, Ketua DWP Sulteng, Sekretaris Dinas Pariwisata Sulteng, perwakilan Kepala Daerah Kabupaten/Kota se-Sulteng, Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Banggai, Ramli Tongko, Kepala-kepala OPD, unsur Forkopimda dan sejumlah tamu undangan lainnya.
Suksesnya Festival Teluk Lalong yang mengusung tema Pesona Harmoni Banggai ini kata Sekretaris Kabupaten Banggai, Ramli Tongko, tentu tak terlepas berkat kerja keras dan partisipasi aktif baik panitia maupun seluruh masyarakat.

“Tak terkecuali pelaku usaha UMKM dan berbagai pihak yang terlibat. Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak, panitia dan masyarakat yang dengan antusias tinggi. Tanpa dukungan semuanya, kegiatan ini tidak akan terlaksana dengan baik,” kata Ramli Tongko, saat membacakan sambutan tertulis Bupati Banggai, Amirudin.
Ia mengatakan, Festival Teluk Lalong telah menjadi ajang untuk menampilkan kekayaan budaya, potensi alam dan kreativitas masyarakat Banggai.
Beragam seni dan budaya ditampilkan dalam ajang Festival Teluk Lalong, sebagai bukti bahwa daerah ini memiliki warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan.
“Saya berharap, melalui Festival Teluk Lalong ini tidak hanya mengenalkan seni budaya kepada masyarakat lokal, tapi juga wisatawan hingga mancanegara,” katanya.
Kabupaten kata Sekkab, adalah kabupaten yang kaya akan potensi seni dan budayanya. Olehnya, FTL diharapkan menjadi agenda tahunan yang semakin menarik dan mampu menarik minat wisatawan untuk datang di Banggai.
“Wisatawan bisa mengenal lebih dekat Kabupaten Banggai, seperti apa daerah kita ini. Sehingga mampu mendorong perekonomian masyarakat melalui pariwisata dan ekonomi kreatif,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Ia juga meminta kepada Kadis Pariwisata Banggai, Ismed M Wardana untuk membuat laporan secara akurat berdasarkan hasil survei mengenai dampak ekonomi dari gelaran Festival Teluk Lalong.
“Dampak ekonomi bagi pelaku usaha dan UMKM. Sehingga ada manfaat yang dirasakan pelaku usaha. Laporan ini nantinya bisa menjadi evaluasi untuk terus membenahi agar lebih baik,” ucapnya.
Di akhir sambutannya, Ia mengajak kepada seluruh masyarakat Banggai untuk terus menjaga dan melestarikan budaya yang dimiliki Kabupaten Banggai.
“Semoga Festival Teluk Lalong tahun 2025 ini menjadi kenangan yang indah, dan menjadi inspirasi. Dan kita bangga dengan budaya Banggai,” tandasnya.
Sementara itu, Kadispar Banggai, Ismed M Wardana dalam laporannya, mengatakan, kegiatan Festival Teluk Lalong ini menampilkan 60 penampil seni budaya dan 50 peserta UMKM.
Setiap harinya, ribuan masyarakat datang di acara tersebut dan ini mampu memberi dampak ekonomi yang luar biasa.
Betapa tidak, penjualan produk UMKM selama Festival Teluk Lalong berlangsung mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Bahkan diklaim naik mencapai 700 pesen.
“Penjualan produk UMKM di Festival Teluk Lalong naik signifikan mencapai 700 persen, dari malam sebelumnya,” kata Ismed.
Penyelenggaraan Festival Teluk Lalong juga memberikan dampak positif bagi pelaku usaha perhotelan di Kota Luwuk, baik hotel bintang maupun melati.
“Hunian hotel, Alhamdulillah penuh sepanjang Festival Teluk Lalong. Kemarin beberapa tamu di Kota Luwuk, mengalami kesulitan untuk mendapat kamar hotel. Baik melati maupun bintang,” ucap Kadispar.
Ismed mengatakan, Festival Teluk Lalong adalah sebagai bagian wajah dari pembangunan Kabupaten Banggai, yang diagendakan akan dilaksanakan setiap tahun. “Insya Allah akan selalu membawa sebuah kejutan setiap tahunnya,” katanya.
Atas suksesnya Festival Teluk Lalong, Kadis Ismed menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, mulai dari Bupati, Wakil Bupati, Sekkab, hingga Camat serta masyarakat Banggai. (*)




