BeritaNewsPendidikanUmum

Kadis Faisal Karim Bagikan Tips Cegah Perundungan di Sekolah: Guru Diminta Lebih Peka dan Responsif

308
×

Kadis Faisal Karim Bagikan Tips Cegah Perundungan di Sekolah: Guru Diminta Lebih Peka dan Responsif

Sebarkan artikel ini

Banggaikece.id – Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kabupaten Banggai kembali menggelar kegiatan sosialisasi Sekolah Ramah Anak (SRA).

Kegiatan tersebut dilaksanakan di SMP Katolik Santo Yoseph, Selasa (4/11/2025), dengan menghadirkan Kepala Dinas P2KBP3A Banggai, Faisal Karim, sebagai narasumber utama.

Dalam kesempatan itu, Faisal Karim memberikan berbagai tips dan strategi bagi para guru dalam mencegah tindakan perundungan (bullying) di lingkungan sekolah.

Ia menegaskan bahwa guru memiliki peran penting dalam menciptakan suasana aman dan nyaman bagi siswa.

“Tanggapi setiap kejadian perundungan dengan serius. Hargai dan akui keberanian korban yang melapor, yakinkan bahwa itu bukan salahnya, tunjukkan empati, dan bantu mereka agar mampu membela diri dengan baik,” jelas Faisal.

BACA JUGA:  Kades Tirta Sari Serahkan Sertifikat Elsimil di Hari Bahagia Indriani dan Indrawan

Menurutnya, perundungan bisa muncul dalam berbagai bentuk, baik fisik, verbal, sosial, psikologis, maupun digital (cyberbullying). 

Bentuk-bentuk kekerasan di sekolah yang termasuk dalam kategori perundungan antara lain penganiayaan, pengucilan, penghinaan, penyebaran rumor, serta intimidasi.

Faisal juga menjelaskan sejumlah faktor yang memicu tindakan kekerasan pada siswa, seperti: Faktor biologis, misalnya pengaruh genetik dan hormon. Faktor psikologis, seperti frustrasi akibat kondisi keluarga atau ekonomi. Faktor jati diri, di mana anak yang sedang mencari identitas mudah terpengaruh hal-hal negatif.

BACA JUGA:  12 Peserta Asal Banggai Ikuti Ujian Profesi Advokat Serentak PERADI

Selain membahas penyebab, Faisal menekankan pentingnya tumbuh kembang fisik dan mental anak. 

Menurutnya, keseimbangan antara keduanya menjadi fondasi utama untuk membentuk karakter, kecerdasan emosional, dan kepercayaan diri siswa.

Ia juga mengingatkan pentingnya pola asuh positif di rumah. Pola asuh yang penuh kasih sayang, disiplin bijak, dan komunikasi terbuka akan membantu anak merasa aman dan dihargai, sehingga terhindar dari perilaku menyimpang.

BACA JUGA:  Biadab, Seorang Sopir di Luwuk Utara Tega Setubuhi dan Jual Anak Bawah Umur 

Lebih lanjut, Faisal menyoroti pentingnya manajemen stres pada anak. Dengan dukungan guru dan orang tua, anak-anak dapat belajar mengelola stres secara sehat sehingga tumbuh menjadi pribadi yang tangguh dan berempati.

Sebagai penutup, ia menegaskan bahwa pencegahan gangguan kepribadian dan perilaku kekerasan anak dapat dilakukan melalui lingkungan yang suportif, pendidikan karakter, serta keteladanan dari orang dewasa.

“Sekolah dan keluarga harus bersinergi membangun lingkungan yang ramah, aman, dan penuh kasih. Dengan begitu, anak-anak kita bisa tumbuh menjadi generasi yang kuat, berakhlak, dan bebas dari kekerasan,” tutupnya. (*)