Banggaikece.id- Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Banggai kembali menggelar penyuluhan tentang pencegahan HIV AIDS.
Bekerja sama dengan Puskesmas Kampung Baru, kali ini Sekretaris KPA Banggai, Hj. Rampia Laamiri turun memberikan sosialisasi di Posyandu Remaja, Kelurahan Kampung Baru, Senin sore 3 November 2025.
Menariknya, kegiatan sosialisasi HIV AIDS dan kesehatan reproduksi ini didominasi remaja laki-laki. Berbeda dari sebelumnya, yang didominasi perempuan.
“Kami baru saja melakukan penyuluhan di Posyandu Remaja Kelurahan Kampung Baru, sesuai jadwal Puskesmas Kampung Baru. Banyak remaja laki-laki (yang hadir) daripada perempuan,” ujar Rampia Laamiri, via pesan WhatsApp.
Ia memberikan apresiasi kepada peserta posyandu remaja, yang begitu antusias mengikuti sosialisasi kesehatan reproduksi dan HIV AIDS.
“Beberapa kali turun kegiatan posyandu remaja, nanti di Kelurahan Baru didominasi oleh remaja laki-laki. Itu bedanya dengan posyandu remaja di kelurahan dan desa yang lain. Dari 20 remaja yang hadir, hanya tiga orang perempuan,” katanya.
Memberikan penyuluhan HIV AIDS, ini pesan kunci Sekretaris KPA Kabupaten Banggai, Hj. Rampia Laamiri, terkait kesehatan reproduksi remaja dan pencegahan HIV.
Pertama, kenali tubuhmu sayangi dirimu. Buat keputusan yang bertanggung jawab dari hal negatif. Dan ketiga, kesehatan reproduksi adalah investasi masa depan.
Diketahui, kegiatan penyuluhan ini menjadi kegiatan kedua yang digelar KPA Banggai bersama Puskesmas. Sebelumnya, penyuluhan serupa juga dilakukan di Kelurahan Maahas.
Selain penyuluhan, kegiatan juga dirangkaikan dengan layanan pemeriksaan kesehatan, seperti penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, pemeriksaan tekanan darah, serta pemberian vitamin.
Dalam sesi kuis, para remaja diajak menjawab pertanyaan sederhana seputar mitos dan fakta HIV/AIDS, seperti apakah virus dapat menular melalui gigitan nyamuk atau berbagi alat makan. Sebagian besar peserta mampu memberikan jawaban yang benar.
KPA Banggai berharap, pengetahuan yang diperoleh para remaja dapat menjadi benteng dalam menghindarkan mereka dari perilaku berisiko serta mendorong mereka untuk menyebarkan informasi yang benar di lingkungan sekitar. (*)




