Banggaikece.id – Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kabupaten Banggai, bekerja sama dengan JOB Tomori, menggelar kegiatan Peningkatan Kompetensi Pengasuh dalam Program Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya).
Kegiatan yang akan berlangsung dua hari ini dibuka secara resmi oleh Kadis P2KBP3A Banggai, Faisal Karim, pada Sabtu, 4 Oktober 2025, di Hotel Swiss-Bel Luwuk.
Hadir pula Relation Section Head JOB Tomori, Ruru Rudianto, Ketua TP PKK Banggai, Hj. Syamsuarni Amirudin, serta Kades Paisubuloli. Pelatihan ini diikuti puluhan peserta yang terdiri dari ibu-ibu PKK, guru TK, dan guru PAUD.
PKK Dukung Penuh Program Pemerintah
Dalam sambutannya, Ketua TP PKK Banggai, Hj. Syamsuarni Amirudin, mengatakan bahwa PKK merupakan mitra strategis pemerintah daerah yang memiliki peran besar di tengah masyarakat, terutama dalam upaya percepatan penurunan stunting.
“Kehadiran PKK dalam kegiatan ini merupakan bentuk dukungan penuh terhadap visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Banggai. Ada sembilan gerbang yang menjadi visi-misi AT-FM, di antaranya Gerbang Cerdas dan Gerbang Sehat yang perlu kita sukseskan bersama melalui kolaborasi OPD dan masyarakat,” ujarnya.
Ia juga berharap agar peserta dapat mengikuti kegiatan dengan serius. “Kita bisa saling berbagi pengalaman. Terima kasih kepada JOB Tomori atas dukungan dalam kegiatan ini,” tandasnya.
Lahirnya Program “Tamasya”
Membuka kegiatan tersebut, Kadis P2KBP3A Banggai, Faisal Karim, menceritakan awal mula lahirnya nama Tamasya yang merupakan singkatan dari Taman Asuh Sayang Anak. Nama ini merupakan hasil gagasannya bersama Ruru Rudianto dari JOB Tomori.

“Terima kasih kepada Pak Ruru dan seluruh pihak yang telah berkolaborasi. Sebelumnya program ini bernama TPA (Taman Pengasuhan Anak), dan kini kami kembangkan menjadi Tamasya dengan orientasi pengasuhan yang lebih berkualitas,” jelas Faisal.
Menurutnya, program Tamasya selaras dengan berbagai program Dinas P2KBP3A yang menyasar guru PAUD dan TK sebagai ujung tombak pengasuhan anak usia dini.
KLA dan Kepemimpinan AT–FM
Dalam kesempatan itu, Faisal juga menyinggung keberhasilan Pemerintah Kabupaten Banggai meraih penghargaan Kabupaten Layak Anak (KLA).
“Penghargaan ini tidak mudah diraih. Perjuangan menuju KLA sudah digagas lebih dari 13 tahun lalu, dan baru bisa kita capai pada masa kepemimpinan Bupati Amirudin dan Wakil Bupati Furqanuddin Masulili (AT–FM),” ujarnya.
Menurut Faisal, keberhasilan tersebut merupakan hasil kerja sama lintas sektor dan bukti nyata kepedulian pimpinan daerah terhadap perlindungan anak.
“Perolehan KLA bukan hanya soal menerima sertifikat, tetapi bagaimana implementasinya di lapangan. Semua pihak harus terus berkomitmen memberikan edukasi, informasi, dan komunikasi agar tanggung jawab terhadap anak ini menjadi gerakan bersama,” tegasnya.
Membangun Kualitas Pengasuhan
Menutup sambutannya, Faisal menekankan bahwa program Tamasya bukan sekadar tempat pengasuhan, melainkan wadah untuk membangun kualitas hubungan antara pengasuh dan anak.
“Jangan dilihat hanya sebagai tempat menitipkan anak. Konsepnya adalah bagaimana membangun kualitas pengasuhan hari ini untuk menentukan kualitas hidup anak di masa depan. Ibu-ibu memiliki peran besar dalam hal ini,” ujarnya.
Ia menambahkan, penting bagi para pengasuh, guru PAUD, dan TK untuk memberikan kasih sayang baik di rumah maupun di lingkungan luar.
“Setiap kata, sentuhan, dan kegiatan kecil yang dilakukan pengasuh adalah bagian dari membangun karakter dan mimpi anak-anak kita. Di sanalah pondasi utama keberhasilan seorang anak dibentuk,” pungkasnya. (*)




