Banggaikece.id- Tim Kurasi Festival Teluk Lalong (FTL) 2025 kembali menemukan potensi seni budaya yang mengakar kuat pada kearifan lokal. Kali ini dari Kecamatan Balantak, sebuah tarian kreasi tradisional bertajuk “Nur Mombol” dipersiapkan untuk tampil di ajang bergengsi tersebut.
Kurasi berlangsung di rumah salah satu tokoh seni dan budayawan, Drs. Risno Lamondjong , yang sekaligus menjadi saksi lahirnya karya baru anak daerah. Tarian Nur Mombol mengangkat kisah proses pengerjaan kelapa putih hingga menjadi kopra, sebuah aktivitas keseharian masyarakat Balantak yang sarat nilai budaya dan kearifan lokal.
Karya ini lahir dari tangan dingin Nurfitra Melati Karim, seorang penata tari muda jebolan Universitas Negeri Gorontalo, jurusan Seni Drama Tari dan Musik. Dengan bekal ilmunya, Melati sapaan akrabnya berhasil memadukan teknik koreografi modern dengan identitas lokal Balantak yang dikenal lewat Tari Putri Balantak, tarian yang telah menasional.
Nur Mombol akan ditampilkan oleh enam penari dengan balutan gaun tari berwarna hitam (warna dasar adat Balantak) serta aksen hijau yang melambangkan daun kelapa. Paduan warna tersebut diyakini akan memperkuat karakter tarian sekaligus memukau penonton.
Tim kurator yang telah menyusuri 23 kecamatan pada hari ini, menyampaikan keyakinannya bahwa Tarian Nur Mombol akan menjadi salah satu suguhan yang paling dinantikan. “Karya ini bukan hanya menghibur, tapi juga mengajarkan nilai kehidupan yang dekat dengan masyarakat Balantak,” ungkap Koordinator tim Kurasi.
Dengan konsep yang kuat, visual yang menarik, serta pesan budaya yang mendalam, Tarian Nur Mombol dipastikan siap menambah kemegahan Festival Teluk Lalong 2025. (*)
Sumber: Dispar Banggai




