BeritaKesehatanNewsPendidikan

Sinergi Tiga Desa Wujudkan Sekolah Parenting: Tekad Bersama Bangun Ketahanan Keluarga dan Generasi Bebas Stunting

674
×

Sinergi Tiga Desa Wujudkan Sekolah Parenting: Tekad Bersama Bangun Ketahanan Keluarga dan Generasi Bebas Stunting

Sebarkan artikel ini

Banggaikece.id – Sebuah langkah bersejarah lahir dari Kecamatan Moilong. Tiga desa, yakni Karya Jaya, Sumberharjo, dan Mulyoharjo, sepakat melalui Surat Keputusan (SK) Desa untuk menghadirkan Sekolah Parenting Desa (SPD) sebagai benteng ketahanan keluarga.

Program ini dimaksudkan sebagai aksi bersama dalam menekan angka stunting sekaligus merespons keprihatinan terhadap derasnya arus digital yang kerap menyeret anak dan remaja ke sisi gelap dunia maya. Di sisi lain, banyak orang tua merasa bingung dan tidak tahu bagaimana melindungi serta membimbing anak mereka.

Kepala Desa Karya Jaya, Abdul Fathoni, melalui SK Nomor 141/025/PEM-KJ/IX/2025, menegaskan, “Program ini menjadi jawaban konkret atas keresahan kami. Kami ingin para orang tua tidak hanya mengasuh, tetapi juga mampu melatih dan membimbing anak-anak menghadapi dunia baru.”

BACA JUGA:  Polisi Sita Puluhan Botol Cap Tikus dari Kios Sembako di Tanjungsari

Hal senada disampaikan Kepala Desa Sumberharjo, Baron Hermanto (SK 141/025/SBHJ/2025) dan Kepala Desa Mulyoharjo, Dani (SK 141/38/MHJ/2025), yang sama-sama memberikan dukungan penuh terhadap lahirnya program ini.

Sementara itu, Sekcam Moilong, Sarpin, S.Tr. Kep. Nr, menilai SPD sebagai solusi atas kesenjangan yang muncul. “Laju pertumbuhan teknologi tidak sebanding dengan kesiapan orang tua, sehingga gap semakin terbuka. SPD diperlukan untuk menjembatani kesenjangan itu,” ungkapnya saat menerima konsep SPD dan berkas SK dari para kepala desa, 16 September 2025.

Dukungan juga datang dari Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banggai, Drs. H. Suardi Kandjai, M.Pd. Menurutnya, SPD merupakan gerakan moral. “Keluarga adalah madrasah pertama bagi anak. SPD menghidupkan kembali peran suci ini dengan pendekatan modern dan spiritual,” tegasnya.

BACA JUGA:  Bencana Sumatra: Bukti Nyata Bahaya Perusakan Alam dalam Sistem Kapitalisme

Apresiasi lebih tinggi disampaikan Bupati Banggai, Ir. H. Amirudin Tamoreka, MM., AIFO. Ia menyebut SPD sebagai terobosan luar biasa.

“Program ini sangat visioner. Moilong menunjukkan inovasi menjawab tantangan zaman. SPD adalah obor peradaban yang bukan hanya untuk Moilong, tetapi layak direplikasi di desa-desa lain di Banggai,” ujarnya.

Sekolah Parenting Desa (SPD) sendiri digagas oleh Rahman Patiwi, S.Ag., CIC., CHt., seorang praktisi dan konselor parenting sekaligus penyuluh agama di Kemenag Banggai. “Program ini merupakan pilot project di tiga desa terlebih dahulu. Visi saya adalah mencetak satu juta Parent Coach Transformer menuju Indonesia Emas 2045,” jelasnya.

BACA JUGA:  Bupati Bangkep Buka Sosialisasi Penilaian Mandiri SPIP Terintegrasi 2026 di Kantor BPKP Sulteng

Dalam pelaksanaannya, SPD akan berjalan selama satu tahun dengan kurikulum 12 modul, satu modul setiap bulan. Di akhir program, para peserta akan diwisuda sebagai Parent Coach Desa, yang berperan sebagai agen perubahan atau “virus positif” di lingkungannya. Selain itu, alumni akan difasilitasi forum online untuk menjaga semangat dan kesinambungan gerakan.

Para kepala desa menyebut, dalam waktu dekat akan dilakukan kickoff launching sebagai tanda dimulainya gerakan transformasi ini.

Dari Moilong, diharapkan lahir sebuah game changer yang mampu membangun peradaban baru, melahirkan generasi cerdas dan bebas stunting untuk masa depan bangsa. (*)