Banggaikece.id – Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kabupaten Banggai bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) melaksanakan kegiatan fasilitasi dan pembinaan Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) pada Kamis, 11 September 2025.
Dalam kegiatan ini, Kepala Dinas P2KBP3A Kabupaten Banggai, Faisal Karim, didapuk sebagai salah satu narasumber utama.
Turut hadir dalam kegiatan ini kelompok akseptor KB, perwakilan BKKBN Provinsi Sulteng, Dinas Perizinan Kabupaten Banggai Prayudi, kader PLKB, hingga koordinator petugas penyuluh.

Dalam materinya, Kadis Faisal Karim menjelaskan bahwa UPPKA merupakan program strategis untuk mendukung keluarga akseptor KB dalam meningkatkan pendapatan rumah tangga melalui berbagai usaha ekonomi produktif.
“UPPKA bukan hanya sebatas wadah usaha, tetapi juga bentuk pemberdayaan keluarga. Program ini dirancang agar kesehatan keluarga sejalan dengan peningkatan kesejahteraan ekonomi,” jelas Faisal.
Ia memaparkan bahwa UPPKA memiliki tiga tujuan utama, yaitu pertama meningkatkan Pendapatan Keluarga – dengan memberikan dukungan, pelatihan, serta keterampilan usaha berkelanjutan.
Kedua, memberdayakan Keluarga – agar lebih mandiri secara ekonomi melalui akses sumber daya, informasi, dan pelatihan.

Ketiga, mengintegrasikan Program KB dengan Pembangunan Ekonomi – menciptakan sinergi antara kesehatan keluarga dan kesejahteraan ekonomi.
Metode dan Manfaat Program UPPKA
Kegiatan UPPKA dilaksanakan melalui pertemuan rutin, diskusi kelompok, program pelatihan, serta pendampingan dan mentoring dari praktisi maupun ahli bisnis.
Dari program ini, keluarga akseptor diharapkan dapat merasakan manfaat langsung, antara lain peningkatan pendapatan melalui usaha produktif. Pemberdayaan ekonomi keluarga untuk mandiri tanpa ketergantungan pada bantuan luar.
Integrasi program KB dengan ekonomi sehingga keluarga mendapat manfaat ganda, yakni kesehatan dan kesejahteraan.
Meski begitu, Faisal juga menyinggung tantangan utama dalam pengembangan UPPKA, yaitu keterbatasan akses modal dan sarana prasarana.
Untuk itu, menurutnya perlu sinergi dengan pemerintah daerah dan lembaga terkait dalam penyediaan perizinan, bantuan teknis, serta pendampingan usaha.
“Kelompok UPPKA harus terus kita dorong dengan akses permodalan, pelatihan manajemen usaha, hingga inovasi produk. Dengan begitu, usaha mereka bisa berkembang dan berkelanjutan,” tambahnya.
Komponen Utama UPPKA
Lebih jauh, Faisal juga menjabarkan empat komponen utama yang menjadi fondasi penguatan UPPKA, yaitu:
Pembentukan Kelompok Usaha di tingkat desa/komunitas.
Pelatihan dan Pendidikan terkait keterampilan teknis dan pengembangan produk.
Akses ke Modal dan Sumber Daya dengan dukungan pemerintah maupun mitra usaha.
Monitoring dan Evaluasi untuk memastikan keberlanjutan program.
Melalui kegiatan ini, diharapkan kelompok UPPKA di Kabupaten Banggai dapat tumbuh sebagai motor penggerak ekonomi keluarga, sekaligus memperkuat capaian program Keluarga Berencana di daerah. (*)




