BeritaNews

Kelompok Kerja Lani Anabua Rajut Beragam Noken, Kerajinan Tradisional Papua Tengah

492
×

Kelompok Kerja Lani Anabua Rajut Beragam Noken, Kerajinan Tradisional Papua Tengah

Sebarkan artikel ini

Nabire, Papua Tengah – Dengan mendukung kerajinan noken, kita tidak hanya melestarikan budaya Papua tetapi juga ikut meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua Tengah. Aktivitas ini berlangsung di Pasar Sentral Oyehe Nabire, tepatnya di Pasar Noken, pada Jumat (1/8/2025).

Ketua Kelompok Lani Anabua, Wendisena Teleggen, menyampaikan bahwa pelatihan dan pendampingan bagi pengrajin lokal sangat penting untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi noken, sehingga lebih praktis dan transparan dengan dukungan pemerintah.

“Memprioritaskan kebutuhan daripada keinginan dapat membantu membuat keputusan belanja yang lebih bijak, baik melalui kebijakan pemerintah provinsi maupun daerah, hingga ke penerima manfaat,” pungkas Teleggen.

BACA JUGA:  Dihadiri Asisten III, KPU Bangkep Gelar Pleno Rekapitulasi PDPB Triwulan IV Tahun 2025

Sekretaris Kelompok Lani Anabua, Limira Murib, menambahkan bahwa dalam proses merajut noken sering kali dihadapkan pada situasi tidak menentu.

BACA JUGA:  Imigrasi Banggai Perkuat Layanan Informasi Melalui WHAPI

“Kadang-kadang kami merajut noken dalam jumlah banyak karena kebutuhan, tetapi di lain waktu kami membeli bahan rajut banyak-banyak, sementara pembeli kurang. Pola belanja yang tidak konsisten ini terjadi karena keterbatasan anggaran, sehingga kami tidak bisa membeli bahan sesuai keinginan secara berkelanjutan dengan aktivitas sehari-hari,” jelas Murib.

Sementara itu, Bendahara kelompok, Yumina Murib, menjelaskan bahwa pihaknya selalu berfokus pada karya tangan sendiri dengan terus berusaha membuat dan mengembangkan desain noken yang modern dan inovatif agar lebih menarik.

BACA JUGA:  Bupati Bangkep Buka Sosialisasi Penilaian Mandiri SPIP Terintegrasi 2026 di Kantor BPKP Sulteng

“Membeli produk noken buatan pengrajin lokal dapat membantu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat Papua Tengah. Selain itu, mempromosikan dan memasarkan produk noken juga dapat meningkatkan kesadaran serta permintaan terhadap hasil karya kami,” tutup Yumina Murib. (*)

Penulis: Jeri P Degei