Banggaikece.id – Sekolah Sepak Bola (SSB) Buana Nambo resmi dilaunching pada Jumat sore (15/8/2025) di Lapangan Sepakbola Mutiara Nambo Bosaa, Kecamatan Nambo, Kabupaten Banggai.
Acara tersebut dihadiri oleh Bupati Banggai yang diwakili Kadispora Banggai, Moh. Yori Ntoi, Sekretaris KONI Banggai Sugiarto Djanun, Camat Nambo Subhan Ahmad, unsur Forkopimcam, para Kepala Desa, serta Sekretaris Askab PSSI Banggai, Sumitro Aliwu. Presiden Club SSB Buana Nambo, Mohammad Hadiwiyono, juga hadir dalam launching yang berlangsung sederhana namun penuh semangat.
Para pegiat olahraga, khususnya sepak bola, tentu penasaran dengan sosok Mohammad Hadiwiyono. Apa sebenarnya motivasinya sehingga rela merogoh kocek pribadi untuk mendirikan SSB Buana Nambo?
Dalam sambutannya, Kadispora Banggai menyampaikan apresiasi tinggi atas hadirnya SSB Buana Nambo yang diharapkan mampu melahirkan talenta muda dan membawa Kabupaten Banggai berprestasi, baik di tingkat provinsi maupun nasional.
Sebelum prosesi launching, Mohammad Hadiwiyono menyampaikan sambutannya.
“Saya ini putra Toili Barat, bukan dari Nambo. Tapi mengapa saya mendirikan SSB Buana Nambo? Karena meski bukan orang Nambo, saya ingin sepak bola di Nambo bisa lebih maju,” ujarnya.
Menurutnya, Nambo dipilih sebagai pusat kegiatan SSB karena memiliki sejarah panjang sepak bola di Kabupaten Banggai serta menyimpan banyak talenta pemain berbakat.
“SSB Buana Nambo bukan sekadar euforia awal. Dengan sistem manajemen yang baik, SSB ini akan berkelanjutan. Mimpi kami insyaallah bisa tembus ke Liga. Itu bisa tercapai asalkan kita sungguh-sungguh,” tegasnya, disambut tepuk tangan hadirin.
Hadiwiyono juga menegaskan legalitas SSB Buana Nambo sudah jelas. “SSB ini sudah terdaftar di Askab PSSI Banggai. Saat ini kami masih menunggu surat dari Kemenkumham sebagai syarat mendaftar di Asprov PSSI Sulteng. Jadi klub ini bukan asal-asalan,” ucapnya.
Pengalamannya saat magang di Jepang juga banyak memberikan pelajaran, terutama terkait kedisiplinan. Dari sanalah ia terobsesi mendirikan SSB Buana Nambo dengan manajemen berbasis disiplin sebagai syarat utama.
Sebelum menutup sambutannya, Hadiwiyono menitip pesan bahwa keberlangsungan SSB Buana Nambo membutuhkan dukungan penuh.
“Backup itu penting, baik dari orang tua maupun pemerintah daerah. Jika kolaborasi ini berjalan, saya yakin mimpi SSB Buana Nambo untuk mengirimkan atletnya ke Liga Indonesia bisa menjadi kenyataan,” pungkasnya. AGK




