BeritaDaerahNews

PT PAU Sukses Gelar Kompetisi Karya Tulis Jurnalis, Wartawan Banggai Kece Juara 2

1028
×

PT PAU Sukses Gelar Kompetisi Karya Tulis Jurnalis, Wartawan Banggai Kece Juara 2

Sebarkan artikel ini
Wartawan Banggai Kece, Jajad Sudrajad berhasil keluar sebagai juara 2 dalam kompetisi Karya Tulis Jurnalis yang digelar oleh PT Panca Amara Utama. FOTO: IST

Banggaikece.id- Diikuti belasan wartawan dari berbagai media online dan cetak, PT Panca Amara Utama (PAU) sukses menggelar Kompetisi Karya Tulis Jurnalis.

Kompetisi Karya Tulis Jurnalis ini mengangkat  tema ‘Pengembangan Kabupaten Banggai melalui Program CSR PT Panca Amara Utama dan Peran Media dalam Mendukung Industrialisasi’.

Kamis siang, 31 Juli 2025 bertempat di salah satu rumah makan di Kelurahan Maahas, Kecamatan Luwuk Selatan, PT PAU resmi mengumumkan para juara Kompetisi Karya Tulis Jurnalis.

Dalam kompetisi ini, wartawan Banggai Kece (banggaikece.id), Jajad Sudrajad yang membuat tulisan dengan judul ‘Sempat Mati Suri, BUMDes Uling Mampu Menembus Pasar Internasional Lewat Sentuhan CSR PT PAU’ berhasil keluar sebagai juara 2. 

Sementara untuk posisi satu atau sang jawara, diraih oleh Sutopo Enteding, wartawan Okenesia.com. Menariknya, Kedua jurnalis ini, baik Jajad maupun Sutopo merupakan mantan wartawan Banggai Raya.

Kemudian juara tiga ditempati jurnalis Metro Luwuk, Helmy Liana Rumayar dan juara favorit diraih oleh Imam Muslik wartawan Kabar Banggai.

Atas suksesnya Kompetisi Karya Tulis Jurnalis, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Banggai, Iskandar Djiada memberikan apresiasi kepada PT Panca Amara Utama.

Iskandar yang juga salah satu juri dalam kompetisi itu, mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan juri lainnya, yang telah melakukan penilaian secara profesional. 

BACA JUGA:  Mahasiswa IPMANAPANDODE Sorong Raya Gelar Makan Bersama untuk Menandai Duka Tiga Malam

Seperti diketahui, kompetisi Karya Tulis Jurnalis ini melibatkan lima juri yang terdiri dari Ketua PWI Banggai, Iskandar Djiada, Haris Ladici wartawan senior asal Sangalu, dan Roy Pimpinan Redaksi Gorontalo Pos. 

Kemudian PT PAU melibatkan juga akademisi asal Unismuh Luwuk, Maria Ulfa yang merupakan dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik serta dari PT PAU, Novari yang memiliki pengalaman sebagai jurnalis TVRI.

“Berdasarkan data dari PT PAU, yang mendaftar untuk ikut Kompetisi Karya Tulis ini sebanyak 28 orang. Hanya yang mengirim tulisan 18 wartawan dengan jumlah berita 20 tulisan,” ucap Iskandar Djiada dalam sambutannya.

Para pemenang kompetisi ini kata Iskandar Djiada, merupakan nilai akumulasi dari lima juri. Sehingga tidak ada satu pun juri, yang paling menentukan siapa juaranya, karena penilaian berlangsung ketat.

Dalam penilaian karya tulis, juri juga menggunakan aplikasi untuk mendeteksi tulisan plagiat atau menggunakan kecerdasan buatan yakni AI. 

“Kejahatan penulisan bisa dilawan dengan teknologi. Kami menggunakan aplikasi berbayar untuk membaca karya ilmiah seperti yang dilakukan perguruan tinggi. Untuk memeriksa karya ilmiah seperti skripsi. Jadi, bukan faktor suka atau tidak suka dalam menentukan siapa pemenangnya,” ucap Iskandar Djiada yang juga Pimpinan Banggai Raya.

BACA JUGA:  12 Peserta Asal Banggai Ikuti Ujian Profesi Advokat Serentak PERADI

Menurutnya, dalam penilaian masih banyak tulisan yang menggunakan kecerdasan buatan atau ChatGPT untuk merangkai kata-kata.

“Jangan pernah berhenti berkarya dengan kemampuan sendiri. Kalau kita hanya tergantung atau mengandalkan ChtGPT, sebagai tenaga (andalan) kita, maka kita tidak akan bisa jadi penulis yang bagus,” cetusnya.

Iskandar Djiada tak memungkiri, jika kecerdasan buatan bisa membantu jurnalis untuk membuat tulisan lebih bagus. Namun itu bukan produk manusia, melainkan robot.

Olehnya, ia berpesan kepada semua rekan-rekan jurnalis untuk tidak pernah berhenti untuk belajar dan berkarya. 

“Dalam menulis, selain menggunakan naluri, kita harus memperbanyak membaca. Tidak ada penulis hebat tanpa membaca. Kalau bahan bacaannya banyak, tulisannya akan bagus,” tekannya.

Kehadiran AI kata Iskandar Djiada, sangat membantu kerja-kerja jurnalis. Namun bukan untuk menggantikan posisi sebagai penulis. “Misalnya ketika kita kesulitan melihat aturan-aturan undang-undang atau lainnya, itu bisa mencari data di AI atau ChatGPT,” tandasnya.

Sementara itu, Media Relation PT Panca Amara Utama, Rahmat Afandi Kudrat menyampaikan selamat dan apresiasi kepada para juara dalam Kompetisi Karya Tulis Jurnalis.

Dalam kompetisi ini kata Rahmat, yang diharapkan adalah tingginya partisipasi para jurnalis di tiga Banggai bersaudara (Banggai, Bangkep, dan Balut).

BACA JUGA:  Kades Tirta Sari Serahkan Sertifikat Elsimil di Hari Bahagia Indriani dan Indrawan

“Saya berharap kemarin ini, juara tidak juara, saya menginginkan teman-teman mengirimkan tulisan. Dalam menulis berita, tidak harus menjurus pada hal sifatnya citra. Bisa pada kejadian-kejadian, ini kita kemas bagaimana caranya menjadi nilai positif,” katanya.

Ia berharap, ada saran atau masukan dari para jurnalis untuk kegiatan kedepan. Di mana penganggaran program dilakukan dalam satu tahun.

“Kegiatan hari ini (Kompetisi Karya Tulis Jurnalis), itu kami programkan di tahun 2024 akhir. Siapa tahu ada ide, atau konsepnya bagaimana, bisa disampaikan agar bisa lebih bagus lagi kedepannya,” harapnya.

Dalam kesempatan itu, Rahmat Afandi Kudrat juga menyampaikan permohonan maaf kepada para peserta lomba, jika ada hal-hal yang kurang berkenan atau kurang memuaskan.

Wartawan Banggai Kece, Jajad Sudrajad berhasil keluar sebagai juara 2 dalam kompetisi Karya Tulis Jurnalis yang digelar oleh PT Panca Amara Utama. FOTO: RUM LENGKAS/IST

“Pemenang ini, bukan hasil dari pribadi kami, tapi akumulasi dari penilaian lima juri. Teman-teman jangan kecewa, karena (peserta) juga sudah kami pres dari 28 jadi 18 orang (peserta yang mengirimkan tulisan). Saya akan beri apresiasi kepada 14 peserta lainnya, tapi jangan dilihat dari nilainya,” tandasnya.

Diketahui, para pemenang kompetisi Karya Tulis Jurnalis ini diumumkan langsung oleh Juri, Maria Ulfa dan dilanjutkan dengan penyerahan hadiah. (*)