Banggaikece.id- Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kabupaten Banggai menggelar kegiatan rapat koordinasi (Rakor) percepatan penurunan dan penanganan stunting, Selasa 29 Juli 2025.
Kegiatan yang diikuti Koordinator PKB/PLKB, dan instansi mitra seperti Dinas Perumahan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan), Dinas PUPR, Dinas Ketahanan Pangan dan sejumlah instansi lainnya itu dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas P2KBP3A Banggai, Faisal Karim S.Sos., M.Si.
Rakor Percepatan Penurunan dan Penanganan Stunting ini menghadirkan tiga narasumber yakni dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, Bappeda Banggai dan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Untika Luwuk.
Membuka Rakor Percepatan Penurunan dan Penanganan Stunting, Kadis P2KBP3A Banggai, Faisal Karim mengatakan, penurunan angka stunting saat ini cukup siginifikan. Ini bisa dilihat dari angka resiko keluarga stunting (RKS).
“Keluarga risiko stunting di Kabupaten Banggai mengalami penurunan yang sangat signifikan. Saat ini kita di angka 11.853 dari sebelumnya 16 ribu KRS,” ucap Kadis Faisal Karim.
Turunnya keluarga risiko stunting ini kata Kadis, tentu tak lepas dari kerja keras para petugas di lapangan dalam melakukan pendataan.
“Alhamdulillah, Banggai mengalami penurunan stunting yang cukup jauh dari target nasional yaitu 14 persen, kita sekarang di angka 10,4 persen. Artinya, angka stunting di Banggai berdasarkan data kami sangat jauh turunnya,” katanya.
Intervensi
Turunnya angka stunting, tentu tak lepas berkat kerja-kerja Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Banggai dalam meluakan intervensi terhadap keluarga risiko stunting.
“Intervensi yang sudah dilakukan pemerintah dalam penanganan stunting cukup luar biasa. Dari dinas kami saja, untuk bantuan pangan intervensi KRS sebanyak 1.000 KK. Ini tentunya menjadi langka strategis dalam penurunan stunting,” ujarnya.
Belum lagi sambung Kadis Faisal Karim, intervensi yang dilakukan dinas-dinas yang menjadi mitra dalam penanganan stunting seperti Dinas PUPR, Dinas Ketahanan Pangan, dan lainnya.
Kadis Faisal Karim mengatakan, banyak hal yang bisa dilakukan instansi terkait untuk membantu menekan angka stunting di Kabupaten Banggai. Misalnya, Dinas Perkimtan, dapat mengintervensi lewat program bantuan rumah kayak huni atau jamban.
Berikutnya, Dinas Dukcapil juga berperan dalam percepatan penurunan stunting, utamanya dalam pemenuhan hak anak.
“Kalau yang bersangkutan (KRS) tidak punya data keluarga, bagaimana pemerintah bisa intervensi. Sehingga ini perlu sinergi semua pemangku kepentingan,” kata Faisal Karim.
Terbaru, Dinas Dukcapil Banggai telah menerbitkan dokumen kependudukan kepada keluarga risiko stunting di Kelurahan Mangkio. Di tengah kondisi ekonomi yang memprihatinkan, seorang ibu dengan memiliki empat orang anak tanpa dokumen kependudukan.
“Alhamdulillah, Dukcapil sudah terbitkan kartu keluarga dan data kependudukan lainnya. Sehingga keluarga risiko stunting di Mangkio bisa kami intervensi,” tandasnya.
Usai dibuka, rakor dilanjutkan dengan paparan materi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, Bappeda dan Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Untika Luwuk, Dr. Ramli Bidullah. (*)




