BeritaDaerahNews

Ketua Komisi III DPRD Sulteng Desak PT KPI Buka Dialog Terbuka dengan Warga Matarape

1039
×

Ketua Komisi III DPRD Sulteng Desak PT KPI Buka Dialog Terbuka dengan Warga Matarape

Sebarkan artikel ini

Banggaikece.id– Memanasnya situasi antara warga Desa Matarape, Kabupaten Morowali, dan pihak PT Kacci Purnama Indah (PT KPI) dalam dua hari terakhir, mendapat perhatian serius dari Ketua Komisi III DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Hj. Arnila Hi. Moh. Ali.

Anggota legislatif yang akrab disapa Hj. Cica itu menyampaikan keprihatinan atas ketegangan yang terjadi di lapangan, serta mengapresiasi sikap masyarakat yang menyampaikan aspirasi secara damai melalui pendirian posko perjuangan.

“Kami mendapat informasi bahwa masyarakat Desa Matarape memprotes aktivitas hauling dan pemuatan ore nikel oleh PT KPI yang dianggap berdampak langsung pada lingkungan, kesehatan, dan produktivitas pertanian,” tegas Hj. Cica, Sabtu (14/6/2025) di Palu.

BACA JUGA:  Tim Tuan Rumah GMC Gori-gori dan Pamsi Sinorang Raih Kemenangan di Penyisihan Grup

Sebagai wakil rakyat dari Daerah Pemilihan Morowali dan Morowali Utara, Hj. Cica menilai persoalan ini harus segera ditanggapi secara serius oleh perusahaan dan pemerintah daerah. Ia menegaskan bahwa investasi memang penting untuk pembangunan, tetapi tidak boleh mengorbankan kesejahteraan masyarakat.

Dampak lingkungan yang ditimbulkan PT KPI seperti polusi udara, kebisingan, hingga penurunan hasil pertanian, menurutnya perlu dievaluasi secara menyeluruh. Ia menekankan bahwa keberadaan izin pembangunan jety dan jalan hauling tidak membebaskan perusahaan dari tanggung jawab sosial dan lingkungan.

BACA JUGA:  Derby Kintom Tersaji di Babak Final Turnamen Sepakbola Demokrat Cup 2025

“Perlu ada kajian sosial menyeluruh untuk mengukur dampak nyata terhadap masyarakat. Ini penting agar tercipta keadilan ekologis dan ekonomi di wilayah lingkar tambang,” ujarnya.

Hj. Cica juga menyoroti tuntutan warga yang meminta kompensasi sebesar Rp10 juta per tongkang sebagai bentuk penghargaan atas dampak langsung yang mereka alami. Ia menyebut tuntutan itu sebagai aspirasi realistis yang seharusnya difasilitasi melalui dialog terbuka.

“Saya minta PT KPI tidak menghindar. Segera datangi masyarakat, buka ruang dialog, dan cari solusi bersama yang menguntungkan semua pihak,” tegasnya. “Jangan menunggu sampai konflik membesar dan memicu instabilitas sosial,” tambahnya.

BACA JUGA:  Persik Kintom & Dynamites FC Amankan Tiket Terakhir ke Semifinal Piala Hari Pahlawan U-17 2025

Dalam kesempatan itu, Hj. Cica juga menyatakan dukungannya terhadap langkah Himpunan Pelajar Mahasiswa Matarape (HIPPMAT) yang aktif mengawal perjuangan masyarakat.

“Saya mengapresiasi sikap adik-adik mahasiswa HIPPMAT yang berdiri bersama rakyat. Itu menunjukkan kesadaran kritis dan kecintaan terhadap kampung halaman,” ujarnya.

Menutup pernyataannya, Hj. Cica menegaskan bahwa Komisi III DPRD Provinsi Sulawesi Tengah akan terus mencermati perkembangan situasi ini dan siap menindaklanjuti jika dibutuhkan. Ia mendorong seluruh pihak untuk menyelesaikan persoalan secara bijak dan manusiawi. (*)