BeritaDaerahNews

ILMISPI Soroti Persoalan Kemanusiaan Libatkan PT TID, Dinilai Abai Terhadap Masyarakat Lokal

693
×

ILMISPI Soroti Persoalan Kemanusiaan Libatkan PT TID, Dinilai Abai Terhadap Masyarakat Lokal

Sebarkan artikel ini

Banggaikece.id- Koordinator Daerah Sulawesi Tengah Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Se-Indonesia (ILMISPI), Dandi Abidina, menyoroti sejumlah persoalan kemanusiaan yang diduga melibatkan PT. Tempopress Internasional Delivery (TID) di berbagai wilayah Indonesia. 

Melalui keterangan pers yang disampaikan pada 24 Mei 2025, Dandi menyatakan bahwa perusahaan tersebut dinilai abai terhadap masyarakat lokal dan nilai-nilai kemanusiaan.

“Sebagai Koordinator Daerah, kami memiliki tanggung jawab moral untuk mengawasi dan menyuarakan isu-isu yang berkaitan dengan kemanusiaan di Sulawesi Tengah,” ujar Dandi.

Menurutnya, PT. TID bukan hanya beroperasi di Sulawesi Tengah, tetapi juga di sejumlah wilayah lain di Indonesia. Berdasarkan data yang dikumpulkan dari berbagai sumber terpercaya, pihaknya mencatat indikasi kuat bahwa manajemen PT. TID kerap mengabaikan prinsip keselamatan dan keadilan terhadap pekerja dan masyarakat lokal.

BACA JUGA:  Tim Tuan Rumah GMC Gori-gori dan Pamsi Sinorang Raih Kemenangan di Penyisihan Grup

Salah satu kasus yang menjadi sorotan adalah dugaan kelalaian dalam penerapan standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang mengakibatkan keracunan sejumlah karyawan di Halmahera Tengah. Kasus ini saat ini sedang dalam proses investigasi oleh pihak berwenang.

Selain itu, Dandi juga mengungkapkan adanya laporan pemecatan sepihak terhadap karyawan di Bombana, Sulawesi Tenggara, tanpa pemberian kompensasi yang layak.

BACA JUGA:  Derby Kintom Tersaji di Babak Final Turnamen Sepakbola Demokrat Cup 2025

Tak hanya itu, di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, PT. TID yang beroperasi di lokasi penambangan milik PT. Koninis Fajar Mineral diduga menunjukkan pola pengabaian serupa terhadap aspek sosial dan kemanusiaan.

“Keracunan di Halteng, pemecatan sepihak di Bombana, dan pengabaian di Banggai—apa sebenarnya yang sedang terjadi di balik operasi PT. TID?” tegas Dandi.

Ia menambahkan bahwa meskipun PT. TID telah mendapatkan keuntungan besar dari eksploitasi sumber daya alam, perhatian terhadap aspek sumber daya manusia—terutama masyarakat lokal—masih sangat minim. Dandi menilai hal ini sebagai bentuk nyata dari krisis keadilan sosial yang terus berulang.

BACA JUGA:  Nusantara U17 Lolos ke Final Usai Tumbangkan Smantil FC 10-5

“Banggai seharusnya menjadi tuan rumah pembangunan, bukan sekadar penonton di tanah sendiri,” tegasnya.

Dandi juga menyampaikan bahwa ILMISPI telah melakukan kajian terhadap kesesuaian tata kelola PT. TID dengan nilai-nilai regulatif dan kemanusiaan. Hasil kajian itu akan menjadi dasar bagi berbagai pihak untuk mengambil langkah serius, baik dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang.

“Kami pastikan akan ada banyak pihak yang bergerak bersama untuk menyikapi situasi ini dengan serius,” pungkasnya. (*)