Banggaikece.id – Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Peridagkopukm) Kabupaten Banggai Kepulauan mencatat bahwa harga bahan pokok di Pasar Salakan pada Kamis, 22 Mei 2025, masih dalam kondisi stabil. Tidak ditemukan fluktuasi harga yang signifikan dibandingkan hari sebelumnya.
Laporan resmi yang telah disahkan oleh pejabat terkait menunjukkan pemantauan terhadap 46 komoditas pokok, meliputi kebutuhan pangan utama seperti beras, cabai, bawang, daging, ikan, sayuran, produk olahan, hingga susu. Dari seluruh komoditas tersebut, tidak ada perubahan harga, mencerminkan kestabilan pasar selama beberapa hari terakhir.
Beras Cap Superwin dan Cap Santana (kelas medium) dijual dengan harga Rp13.750/kg, sementara beras premium Cap Cinta Nur dibanderol Rp15.000/kg. Meski cabai tetap berada pada harga tinggi, pergerakan harganya stabil—cabai merah keriting dijual Rp80.000/kg, dan cabai rawit hijau Rp75.000/kg.
Harga bawang merah tercatat Rp55.000/kg, sementara bawang putih jenis Honan dan Kating masing-masing dijual Rp60.000/kg. Minyak goreng jenis Minyakita berada di harga Rp17.000/liter, sedangkan minyak goreng kemasan premium Rp21.000/liter.
Pada sektor komoditas hewani, daging ayam ras karkas dijual Rp35.672/kg, dan telur ayam ras Rp30.933/kg. Daging sapi paha belakang masih menjadi yang termahal dalam kategori ini dengan harga Rp150.000/kg. Namun, beberapa jenis daging seperti daging sapi paha depan, daging kerbau beku, dan daging sapi impor beku dilaporkan tidak tersedia.
Untuk sektor perikanan, ikan bandeng dijual seharga Rp50.000/kg, ikan kembung Rp25.000/kg, dan ikan teri mencapai harga tertinggi Rp120.000/kg. Di sisi lain, harga termurah terdapat pada ketimun sedang, yang hanya dijual Rp3.125/kg.
Kepala Dinas Perdagangan yang diwakili oleh Rikman Amolwan Lawidu, S.Sos. menjelaskan bahwa laporan ini merupakan bagian dari pengawasan rutin untuk menjaga kestabilan pasokan dan harga di tingkat konsumen.
“Kami akan terus melakukan pemantauan dan menyampaikan informasi secara transparan kepada masyarakat agar tidak terjadi spekulasi harga,” ujarnya.
Meski secara umum stabil, ketersediaan beberapa komoditas seperti gula pasir kemasan dan daging impor masih menjadi perhatian. Pemerintah daerah diharapkan segera mengambil langkah untuk mengatasi kelangkaan agar tidak berdampak pada kebutuhan masyarakat ke depan.
(Ram)




