Banggaikece.id – Di tengah modernisasi dan keragaman di Kabupaten Banggai Laut yang dikenal sebagai wilayah multi etnis, masyarakat dihadapkan pada berbagai perbedaan dan tantangan dalam menjaga rasa persaudaraan dan persatuan.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Banggai Laut, Bapak Taufik Malida, mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terus hidup rukun dan damai dalam bingkai persatuan dan kesatuan.
Ia mengingatkan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan serta saling menghormati setiap perbedaan.
Menurutnya, dari keberagaman ini kita dapat mengambil hikmah tentang pentingnya hidup dalam toleransi, meski berada di tengah berbagai perbedaan, seperti keindahan pelangi yang tercipta dari beragam warna dan cahaya.
“Jangan biarkan ada pihak-pihak yang menjadi provokator bergerak leluasa untuk memecah belah ukhuwah (persaudaraan). Dalam Islam, kita diwajibkan menjaga tiga jenis ukhuwah, yaitu ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama umat Islam), ukhuwah Wathaniyah (persaudaraan sesama bangsa), dan ukhuwah Basyariyah atau Insaniyah (persaudaraan sesama manusia),” tegas Taufik, yang juga mantan Ketua FKUB Kabupaten Banggai Laut, Jumat 16 Mei 2025.
Ia juga menghimbau masyarakat untuk menghindari penyebaran berita hoaks, isu SARA, serta provokasi yang bisa memicu perpecahan.
“Jangan mudah terprovokasi oleh informasi di media sosial yang belum jelas kebenarannya. Jauhkan diri dari perpecahan dan permusuhan agar persaudaraan dan persatuan tetap terjaga, sehingga keamanan dan ketertiban masyarakat terus terpelihara,” tambahnya.
“Jika kita bisa menjaga persatuan, tentu pembangunan Kabupaten Banggai Laut akan berjalan lebih lancar, masyarakatnya lebih sejahtera, dan daerah ini akan semakin maju,” tutup Ketua MUI Banggai Laut. (*)
