BeritaDaerahNews

Pernyataan Sikap Bersama Mahasiswa dan Buruh Sulteng: Tak Ada Ruang untuk Memutus  Gerakan Kami!

2532
×

Pernyataan Sikap Bersama Mahasiswa dan Buruh Sulteng: Tak Ada Ruang untuk Memutus  Gerakan Kami!

Sebarkan artikel ini

Banggaikece.id- Gerakan Front Mei Melawan, yang terdiri dari mahasiswa dan buruh Sulawesi Tengah, menyampaikan pernyataan sikap tegas kepada seluruh masyarakat, pemerintah, dan korporasi perampas hak. Dengan lantang, mereka menegaskan bahwa tidak ada ruang untuk menghentikan, menekan, atau memutus gerakan ini.

Gerakan ini, lahir dari luka dan ketidakadilan yang tak kunjung diselesaikan, menjadi suara lantang para buruh yang selama ini dibungkam oleh kesewenang-wenangan perusahaan, terutama PT. KIM dan PT. JATRA. Kedua perusahaan tersebut dituding terus menghisap keringat para pekerja tanpa henti, tanpa rasa malu, di tanah leluhur mereka.

“Kami tegaskan: gerakan ini bukan mainan, bukan sandiwara. Ini adalah perlawanan rakyat. Kami tidak datang untuk berunding kosong dengan penindas. Kami hadir untuk menuntut hak—hak yang dirampas secara terang-terangan. Kami tidak akan berhenti sampai hak-hak buruh dikembalikan, sampai ketidakadilan dirobohkan, dan sampai para pelaku penindasan mempertanggungjawabkan perbuatannya,” demikian pernyataan sikap yang disampaikan Front Mei Melawan.

BACA JUGA:  Tercover BPJamsostek, Ahli Waris Korban Tragedi All Swalayan Akan Dapat Santunan Rp42 Juta

Dalam waktu dekat, mahasiswa Sulawesi Tengah berencana melakukan mobilisasi besar-besaran. Mereka akan turun ke jalan, dari kampus ke kampus, dari kota hingga ke desa. 

BACA JUGA:  Polisi Sita Puluhan Botol Cap Tikus dari Kios Sembako di Tanjungsari

Tidak ada ruang aman bagi para pelaku ketidakadilan. Konsolidasi serikat pekerja akan dibangun di seluruh daerah, memperluas jaringan perlawanan hingga ke jantung pemerintahan provinsi.

“Kami tidak takut. Kami tidak akan mundur. Karena kami tahu, keberpihakan kepada kaum buruh adalah keberpihakan kepada masa depan. Dan jika kita terus diam, maka generasi setelah kita akan mewarisi penindasan yang lebih kejam,” tegas pernyataan tersebut.

BACA JUGA:  Sasar Madrasah di Luwuk, KPA Banggai Gencarkan Edukasi HIV/AIDS

Front Mei Melawan juga menyerukan agar seluruh elemen masyarakat bersatu melawan penindasan. 

Mereka menolak tunduk pada kepentingan perusahaan luar yang menjadikan tanah leluhur sebagai ladang eksploitasi, memperkaya diri tanpa mempedulikan nasib pekerja lokal.

Mahasiswa dan buruh telah bersatu. Sejarah membuktikan, ketika kedua kekuatan ini bergabung, kekuasaan yang zalim akan runtuh.

Hidup buruh! Hidup mahasiswa! Hidup rakyat tertindas! Perlawanan tidak bisa dihentikan! (*)