BeritaDaerahNews

Harapan Masyarakat Batui untuk Gubernur Sulteng di Hari Buruh 1 Mei 2025

1345
×

Harapan Masyarakat Batui untuk Gubernur Sulteng di Hari Buruh 1 Mei 2025

Sebarkan artikel ini

Banggaikece.id – Hari Buruh Internasional atau May Day yang diperingati setiap 1 Mei, tahun ini mengangkat tema “Merajut Kebersamaan untuk Peningkatan Kesejahteraan Pekerja dan Produktivitas Nasional.”

Momentum ini menjadi simbol perjuangan dan perayaan atas kontribusi kaum buruh terhadap pembangunan ekonomi dan sosial bangsa.

Masyarakat Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai, memanfaatkan momen ini untuk menyampaikan harapan kepada Gubernur Sulawesi Tengah. Mereka mendesak agar pemerintah provinsi menaruh perhatian lebih terhadap praktik ketenagakerjaan di wilayah tersebut, khususnya oleh perusahaan-perusahaan besar seperti PT. Donggi Senoro LNG.

BACA JUGA:  Pemkab Bangkep Tegaskan Komitmen Jaga Akurasi Data Pemilih pada Rapat Pleno PDPB Triwulan IV 2025

Razwin Baka, Ketua Pemuda Lingkar Industri (PLI) dan Ketua Jaringan Advokasi Rakyat Lingkar Industri (JARRI), yang juga seorang advokat, mengungkapkan keprihatinannya atas kasus pemutusan hubungan kerja yang tidak adil. 

Ia menyebutkan, pada tahun 2023, sebanyak lima karyawan subkontraktor PT. Donggi Senoro LNG tidak mendapatkan perpanjangan kontrak kerja tanpa alasan yang jelas. Salah satu manajer perusahaan disebut menyampaikan bahwa posisi mereka akan digantikan oleh orang lain, meskipun sebagian dari mereka telah mengabdi selama lebih dari 12 tahun.

BACA JUGA:  Tercover BPJamsostek, Ahli Waris Korban Tragedi All Swalayan Akan Dapat Santunan Rp42 Juta

“Ini tentu tidak manusiawi dan menyalahi prinsip keadilan dalam hubungan industrial,” ujar Razwin.

Lebih lanjut, ia menyampaikan harapan masyarakat Batui, khususnya generasi muda, agar Gubernur Sulawesi Tengah mengambil langkah konkret untuk menekan angka pengangguran di Batui. 

BACA JUGA:  Polisi Sita Puluhan Botol Cap Tikus dari Kios Sembako di Tanjungsari

Salah satunya dengan mendorong perusahaan-perusahaan yang beroperasi di kecamatan tersebut—yang jumlahnya mencapai enam perusahaan—untuk lebih melibatkan tenaga kerja lokal, terutama pemuda setempat.

“Pemerintah harus hadir untuk memastikan keadilan dan kesejahteraan pekerja, serta memberikan ruang seluas-luasnya bagi masyarakat lokal untuk berkontribusi dalam pembangunan,” tutupnya. AGK