Banggaikece.id – Dalam upaya mempercepat penanganan masalah air bersih di daerahnya, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banggai Kepulauan melakukan kunjungan kerja ke Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi III Palu, belum lama ini.
Rombongan DPRD yang dipimpin Ketua DPRD Arkam Supu ini disambut langsung oleh Kepala BWS Sulawesi III Palu, Dedi Yudha Lesmana, S.T., M.T., beserta jajaran.
Kunjungan ini bertujuan untuk menyampaikan berbagai persoalan terkait keterbatasan akses air bersih yang masih dirasakan oleh masyarakat, khususnya di wilayah yang bergantung pada sumur bor berbasis Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Dalam dialog yang berlangsung, DPRD mengungkapkan bahwa pemanfaatan PLTS pada sumur bor belum berjalan optimal, terutama saat musim hujan ketika intensitas sinar matahari berkurang, menyebabkan suplai energi menurun dan distribusi air menjadi tidak stabil.
Sebagai solusi, DPRD Banggai Kepulauan mengusulkan agar sumber energi untuk sumur bor tersebut dialihkan ke jaringan listrik PLN guna menjamin ketersediaan pasokan air bersih secara lebih konsisten.
Menanggapi usulan ini, Kepala BWS Sulawesi III Palu menyatakan bahwa pengalihan sumber energi memerlukan kajian teknis lebih mendalam serta koordinasi lintas sektor agar implementasinya berjalan efektif dan berkelanjutan.
Selain itu, BWS Sulawesi III Palu menegaskan bahwa persoalan kekeringan dan keterbatasan air bersih telah lama menjadi perhatian pemerintah pusat.
Saat ini, program penanganan daerah rawan kekeringan tetap berjalan setiap tahun, terutama saat musim kemarau. Walaupun fokus pembangunan nasional tengah diarahkan pada ketahanan pangan, BWS tetap menempatkan ketahanan air sebagai prioritas utama, mengingat air merupakan kebutuhan dasar masyarakat.
Koordinasi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah pun terus diperkuat guna menghadapi tantangan krisis air serta meningkatkan pengelolaan dan pembangunan infrastruktur sumber daya air yang berkelanjutan.
Dengan adanya kunjungan ini, diharapkan solusi konkret bagi masyarakat Banggai Kepulauan dalam mengakses air bersih dapat segera diwujudkan melalui kolaborasi dan kerja sama yang lebih intensif. (*)




