BeritaDaerahHukumNews

Korban Kekerasan di Sentral Timur Toili Bantah Beniyanto Tamoreka Datang Untuk Melerai

281
×

Korban Kekerasan di Sentral Timur Toili Bantah Beniyanto Tamoreka Datang Untuk Melerai

Sebarkan artikel ini

Banggaikece.id- Lutfi Samaduri, Anggota DPRD Kabupaten Banggai yang menjadi korban kekerasan di Desa Sentral Timur, Kecamatan Toili, Kabupaten Banggai pada Sabtu (5/4/2025) membantah kabar yang menyebutkan Anggota DPR RI Beniyanto Tamoreka datang melerai kekerasan yang menimpa dirinya.

Lutfi yang merupakan Anggota DPRD Banggai dari Fraksi Gerindra itu merasa perlu meluruskan informasi yang menyebutkan kehadiran Benyanto Tamoreka adalah untuk melerai keributan malam itu. 

Menurut dia, kehadiran Ketua Golkar Kabupaten Banggai itu justru menjadi pemicu terjadinya aksi razia dan kekerasan kepada dirinya dan rekannya yang ada saat itu.

BACA JUGA:  Irup HUT Balut ke-13, Gubernur Sulteng Anwar Hafid Apresiasi Kinerja Bupati Sofyan Kaepa

Dijelaskan, saat Beniyanto tiba di lokasi kejadian malam itu,  ia kemudian meminta Lutfi untuk membuka pintu mobil agar bisa diperiksa di dalamnya. 

Saat itulah massa yang ada langsung melakukan pemeriksaan  di dalam mobil dan mengambil berkas – berkas yang ada di dalam mobil.

“Karena saya tidak izinkan mengambil dokumen itu, maka di situlah terjadi ketegangan yang berujung pada kekerasan,” kata Lutfi.

BACA JUGA:  Hajar Twister FKM 3-0, Tim Voli PJKR 24 Unismuh Luwuk Jawara FKIP Cup 2025

Lutfi juga menyesalkan pemberitaan media yang  tidak menyebutkan secara detail soal rumah kejadian. Rumah kejadian tersebut merupakan  rumah mertuanya, atau orang tua dari sang istri.

“Disebutkan kejadiannya terjadi di salah satu rumah warga, seolah olah saya ada di rumah orang lain. Padahal kejadiannya di rumah mertua saya dimana saya tinggal,” tuturnya.

BACA JUGA:  SJS Luwuk dan PSM Moilong Raih Kemenangan di Babak Penyisihan Grup

Saksi lain yang juga ada dalam kejadian itu, Ajan, membatah jika Benoyanto Tamureka datang melerai. Menurut dia, Ketua Golkar itu justru datang dengan kecurigaanya tentang adanya praktek politik uang yang mereka lakukan.

“Justru pak Beny datang dia curigai kami. Makanya dia suruh buka mobil mau dipriksa,” tuturnya.

Atas peristiwa tersebut  Lutfi telah menyampaikan laporan kepada pihak kepolisian, terkait dugaan penganiayaan dan kekerasan yang mereka alami. (*)