Banggaikece.id- Indonesia resmi menjadi anggota New Development Bank (NDB) setelah Presiden Prabowo Subianto mengumumkan keputusan ini usai bertemu dengan Presiden NDB, Dilma Vana Rousseff, di Istana Merdeka, Jakarta. Langkah ini menjadi tonggak penting dalam politik luar negeri Indonesia, menegaskan komitmen pada prinsip bebas aktif dan berkeadilan di tengah dinamika ekonomi global yang penuh tantangan.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Prabowo menegaskan bahwa keanggotaan Indonesia dalam NDB adalah langkah strategis untuk memperkuat kemitraan ekonomi global serta meningkatkan akses terhadap pembiayaan pembangunan yang adil dan berkelanjutan. Ia juga menekankan kesiapan Indonesia untuk berperan aktif dalam mendorong agenda pembangunan global yang lebih inklusif dan ramah lingkungan.
Menanggapi hal ini, Adi Prianto, Pjs. Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Rakyat Adil Makmur (DPP PRIMA), menyebut bahwa keputusan Indonesia bergabung dengan NDB merupakan langkah berani yang menunjukkan kebijakan luar negeri pemerintahan Prabowo-Gibran yang independen.
“Dalam situasi ekonomi-politik yang tidak menentu, terutama dengan kebijakan proteksionisme Presiden Donald Trump di Amerika Serikat dan ketegangan di Eropa, langkah ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak terikat pada satu kekuatan besar saja,” ujar Adi.
Menurutnya, Indonesia kini memiliki alternatif pembiayaan yang lebih setara melalui NDB, tanpa harus bergantung hanya pada negara-negara Eropa atau Amerika.
“Langkah strategis ini adalah bukti sikap politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif. Artinya, jika pembiayaan pembangunan dari perjanjian bilateral dengan Eropa atau Amerika tidak mencukupi, masih ada opsi NDB sebagai pilihan yang lebih adil,” tambahnya.
PRIMA juga menyatakan dukungan penuh terhadap langkah ini, dengan harapan bahwa partisipasi Indonesia dalam NDB akan mempercepat hilirisasi industri dalam negeri, terutama di sektor energi. Fokus utama adalah pembangunan kilang energi baru serta pengembangan infrastruktur sosial yang akan memberikan dampak besar bagi masyarakat dalam lima tahun ke depan.
“Keberadaan NDB akan membantu Indonesia mendapatkan pendanaan untuk infrastruktur yang sangat dibutuhkan, seperti jalan, jembatan, dan kilang energi. Hal ini krusial untuk mencapai pemerataan pembangunan dan menciptakan lapangan kerja baru di seluruh Indonesia,” pungkas Adi Prianto.
New Development Bank (NDB) adalah lembaga keuangan multilateral yang didirikan oleh negara-negara BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) untuk mendanai proyek-proyek pembangunan infrastruktur berkelanjutan di negara berkembang. NDB berfokus pada pembiayaan yang transparan dan adil, dengan tujuan mempercepat pertumbuhan ekonomi serta mengurangi kemiskinan di negara-negara anggotanya.
Keanggotaan Indonesia dalam NDB diharapkan membawa dampak positif bagi pembangunan nasional, sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam kerja sama ekonomi global. (*)




