Oleh: Dr. Ramli Bidullah
Dalam sholat tarawih, terkadang ada saja kejadian yang tidak terduga. Salah satunya saya alami sendiri—ketika berdiri dari sujud, kaki saya tanpa sengaja menyentuh kepala orang yang sholat di belakang saya.
Seketika, perasaan saya terganggu. Ingin segera meminta maaf, namun sholat masih berlangsung. Dalam hati, saya bertanya-tanya, apakah kaki saya yang terlalu ke belakang atau kepala beliau yang terlalu maju saat sujud?
Selama sholat, saya sempat mengecek kembali posisi kaki saya. Usai sholat, tanpa ragu saya langsung menoleh ke belakang dengan niat meminta maaf.
Awalnya, bapak tersebut sedikit mengernyitkan dahi saat melihat saya. Namun, saya segera mengulurkan tangan dan tersenyum, mengisyaratkan permintaan maaf.
Alhamdulillah, beliau pun menyambut tangan saya dengan senyum balasan. Seketika, rasa lega menyelimuti hati saya, dan perasaan bersalah pun sirna.
Meminta maaf lebih dahulu atas sebuah kejadian, meskipun kita tidak tahu siapa yang benar atau salah, bagi saya adalah sikap yang lebih baik.
Ada banyak manfaat dari sikap ini, di antaranya pertama, Melatih diri untuk menghindari sifat sombong. Menunjukkan kematangan emosi. Menggambarkan rasa tanggung jawab dan mengurangi konflik dan menciptakan rasa saling menghargai.
Semoga sikap ini menjadi pembelajaran untuk meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT dan memperbaiki hubungan sesama manusia. Aamiin. Allahu A’lamu Bis-sawab. (*)




