BeritaDaerahNews

Minta Masyarakat Tak Berspekulasi Terkait Kematian Naya, Kapolres: Serahkan Sepenuhnya ke  Polisi

1798
×

Minta Masyarakat Tak Berspekulasi Terkait Kematian Naya, Kapolres: Serahkan Sepenuhnya ke  Polisi

Sebarkan artikel ini

Banggaikece.id – Kapolres Banggai Kepulauan (Bangkep), AKBP Jimmy Marthin Simanjuntak, S.I.K., menggelar konferensi pers bersama Kasat Reskrim AKP Makmur, S.H., Kabagren AKP Jolly R. Lengkong, S.H., dan Kapolsek Banggai Laut AKP Gimanto, S.H. guna memberikan klarifikasi terkait penemuan jenazah seorang anak perempuan di Desa Bone Baru. 

Konferensi pers ini bertujuan untuk menghindari spekulasi liar yang beredar di masyarakat serta memberikan informasi resmi dari kepolisian.

Dalam keterangannya, Kapolres menyampaikan bahwa jenazah tersebut adalah Naya (5 tahun), yang ditemukan pada Selasa, 4 Februari 2025, sekitar pukul 16.00 WITA, di sebuah rawa dekat pesisir pantai Desa Bone Baru. Sebelumnya, Naya dilaporkan hilang sejak Sabtu, 1 Februari 2025.

BACA JUGA:  Dihadiri Asisten III, KPU Bangkep Gelar Pleno Rekapitulasi PDPB Triwulan IV Tahun 2025

“Kami telah menerima laporan penemuan jenazah seorang anak perempuan. Setelah proses identifikasi, korban diketahui bernama Naya, berusia 5 tahun,” ujar Kapolres.

Tim Identifikasi Satreskrim Polres Banggai Laut telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan sejumlah saksi. 

Namun, Kapolres mengakui bahwa proses identifikasi di TKP mengalami kendala karena banyaknya warga yang memasuki lokasi sebelum polisi tiba. Selain itu, jenazah sudah dievakuasi lebih dulu oleh warga, sehingga menyulitkan tim kepolisian dalam mengamankan bukti dan gambaran situasi TKP secara utuh.

BACA JUGA:  Bupati Balut Sofyan Kaepa Tinjau Persiapan Sekolah Rintisan SR

Dalam kesempatan tersebut, Kapolres juga menjelaskan perbedaan antara visum et repertum dan autopsi dalam konteks penyelidikan.

Visum et repertum adalah laporan tertulis dari dokter yang berisi hasil pemeriksaan medis pada orang yang masih hidup maupun sudah meninggal.

Autopsi adalah pemeriksaan lebih mendalam pada jenazah untuk menentukan penyebab kematian.

Penjelasan ini disampaikan karena banyaknya informasi simpang siur yang beredar di media sosial terkait proses penyelidikan.

Kapolres mengimbau masyarakat untuk tidak berspekulasi terkait penyebab kematian Naya dan menyerahkan seluruh proses penyelidikan kepada kepolisian. Ia juga mengingatkan warganet agar berhati-hati dalam menyebarkan informasi di media sosial.

BACA JUGA:  Nusantara U17 Lolos ke Final Usai Tumbangkan Smantil FC 10-5

“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak berspekulasi dan menyebarkan informasi yang belum terverifikasi. Biarkan kepolisian bekerja secara profesional untuk mengungkap fakta sebenarnya,” tegas Kapolres.

Konferensi pers ini diharapkan dapat memberikan informasi yang akurat kepada publik serta menghindari kesimpangsiuran yang dapat menghambat proses penyelidikan. Pihak kepolisian berkomitmen untuk mengungkap penyebab kematian Naya dan memastikan keadilan bagi keluarga korban. (*)

Reporter: Ramli Suma