Banggaikece.id-Pemerintah Kabupaten Banggai mengambil langkah strategis untuk mengatasi kebutuhan air bersih masyarakat di wilayah perkotaan melalui pemanfaatan potensi sumber daya air tanah. Inisiatif ini diprakarsai oleh Bupati Banggai dan ditindaklanjuti oleh Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) dengan menggandeng Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam sebuah kerja sama penelitian.
Kepala BRIDA Kabupaten Banggai, Andi Nur Syamsy Amir, menyebutkan bahwa langkah ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam mendukung program Swasembada Air yang menjadi salah satu prioritas nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk periode 2025–2029.
Pemenuhan kebutuhan air bersih masih menjadi tantangan besar di Indonesia, terutama di wilayah perkotaan. Dengan penelitian ini, Kabupaten Banggai selangkah lebih maju dalam mengimplementasikan program prioritas nasional tersebut.
Potensi Besar Sumber Daya Air Tanah
Berdasarkan hasil penelitian UGM, potensi cadangan air tanah di beberapa kecamatan di Kabupaten Banggai, seperti Kecamatan Luwuk Utara, Luwuk Selatan, dan Luwuk, terungkap cukup melimpah. Data menunjukkan bahwa Kecamatan Luwuk Utara memiliki cadangan statis terbesar, yakni sekitar 2,9 miliar meter kubik. Sementara itu, Kecamatan Luwuk Selatan memiliki potensi 2,7 miliar meter kubik, dan Kecamatan Luwuk sekitar 1,09 miliar meter kubik.
Jika potensi air ini dikelola dengan baik, masyarakat tidak perlu lagi menghadapi masalah keterbatasan akses air bersih. Pemerintah daerah dapat memenuhi kebutuhan warga dengan lebih optimal,” tambah Andi.
Tindak Lanjut Konkret
BRIDA bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Banggai telah menyusun langkah-langkah implementasi hasil penelitian. Dinas PUPR menargetkan untuk mulai mengaplikasikan hasil kajian ini pada tahun 2025. Selain itu, penelitian juga akan diperluas ke wilayah lain di Kabupaten Banggai untuk memastikan pemerataan manfaat program.
Inovasi Teknologi Mata Air Buatan
Selain memanfaatkan sumber daya air tanah, Pemkab Banggai berencana mengusulkan teknologi mata air buatan di wilayah pertambangan yang telah direklamasi. Teknologi ini pertama kali diuji coba di Kecamatan Kintom untuk mendukung kebutuhan air di area perkebunan masyarakat.
“Teknologi ini tidak hanya akan memenuhi kebutuhan konsumsi, tetapi juga mendukung sektor pertanian dan perkebunan. Inovasi ini akan menjadi topik dalam *41st International Association for Hydro-Environment Engineering and Research (IAHR) World Congress* mendatang,” jelas Andi.
Komitmen Pemerintah Daerah
Di bawah kepemimpinan Bupati Amirudin dan Wakil Bupati Furqanuddin Masulili, Pemkab Banggai menunjukkan komitmen kuat untuk mewujudkan kebijakan berbasis riset dalam mendukung kesejahteraan masyarakat. Inisiatif ini menjadi wujud nyata sinergi antara pemerintah daerah, akademisi, dan masyarakat untuk mencapai kemandirian air di Kabupaten Banggai.
Upaya ini adalah bagian dari visi besar kami untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat serta mendukung program prioritas nasional. (*)