Banggaikece.id- Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang voting day-nya dilangsungkan 27 November 2024, kian marak indikasi black Campaign atau kampanye hitam di media sosial.
Kampanye hitam atau black Campaign ini, tentunya sangat tidak elok dan dapat memecah belah persatuan di tengah masyarakat. Bahkan bisa mengakibatkan saling bermusuhan antar satu sama lain.
Akademisi yang juga Pengamat Politik di Kota Luwuk, Dr. Kisman Karinda mengkritisi kondisi tersebut.
“Apalagi kadang oknum pendukung melakukan kampanye hitam atau sering disebut black camapign karena ada kecendrungan para pendukung melakukan Black Campaign,” ujar Kisman Karinda, Rabu 6 November 2024.
Diketahui sambung Kisman, black campaign merupakan model kampanye dengan cara membuat suatu isu atau gosip yang ditujukan kepada pihak lawan, tanpa didukung fakta alias berisi fitnah.
“Atau terkesan mengada-ada, ini kalau bisa dihindari karena hal ini yang akan menyebabkan perpecahan dan berujung kepada renggangnya sebuah relasi sosial. Iya, ini sebuah tradisi yang tidak baik yang tidak perlu ditiru,” kata Kisman Karinda.
Jika sebatas adu program dan adu gagasan atau mengkritisi kinerja atau lebih jauh lagi menganalisa track record masing masing Paslon, Kisman menilai tidak masalah.
Olehnya, Kisman mengimbau kepada masyarakat agar berkampanyelah secara santun karena dengan cara santun akan menarik simpati pendukung lain.
“Jangan sebaliknya dan bahkan terkesan orang yang itu itu saja yang selalu menambah panasnya suasana pesta demokrasi,” tandasnya. (*)




