Banggaikece.id- Duet kepemimpinan Amirudin Tamoreka dan Furqanudin Masulili di Kabupaten Banggai tampaknya setengah hati dalam menggelontorkan anggaran perbaikan ruas jalan Cemerlang-Kospa Duata Karya di Kecamatan Masama dalam tiga tahun kepemimpinannya.
Pasalnya, perbaikan jalan yang menjadi arus transportasi utama masyarakat setempat itu hanya mendapatkan alokasi anggaran yang sangat kecil dan tidak sebanding dengan tingkat kerusakan dan panjang jalan tersebut.
Pada tahun 2023 lalu pemerintah daerah mengalokasikan anggaran sebesar 345 juta untuk perbaikan jalan tersebut. Jalan yang berlubang hanya ditimbun menggunakan material timbunan lalu diratakan tanpa ada pengaspalan.
Penimbunan pun tidak dilakukan untuk seluruh jalan yang rusak, melainkan hanya sebagian kecil saja dan kondisinya saat ini telah mengalami kerusakan kembali.
“Ya karena anggarannya terbatas, jadi hanya ini saja yang kami kerjakan,” kata kontraktornya kala itu.
Kemudian pada tahun 2024 pemerintahan Amirudin Tamoreka dan Furqanudin Masulili melalui Dinas PUPR Kabupaten Banggai kembali mengalokasikan anggaran sebesar Rp496 juta untuk kelanjutan pekerjaan tersebut.
Karena perbaikan jalan yang setengah hati tersebut, membuat ruas jalan Cemerlang-Duatak Karya tersebut tidak pernah mengalami kondisi normal.
“Perbaikan jalan ini hanya dicicil cicil saja, pada akhirnya tidak maksimal,” kata warga.
Pemda Banggai hanya mengalokasikan anggaran sebesar Rp800 juta lebih untuk ruas jalan ini. Itupun dalam dua tahun anggaran.
Sementara itu pemerintah daerah Kabupaten Banggai justru mengalokasikan anggaran yang cukup besar pada wilayah tertentu pada satu tahun anggaran saja, seperti peningkatan jalan Mulyoharjo-Rusa Kencana Toili sebesar Rp4,9 miliar, Jalan Tirta Kencana Pandan Wangi Toili sebesar 6,9 miliar, jalan Mansahang-Benteng Toili sebesar 6,3 miliar dan sejumlah tempat lainnya. (*)
