BeritaNews

Cerita Ismail dari Nuhon: Tak Pernah Dapat Bantuan, KIS Terblokir Hingga PKH Dicoret 

1814
×

Cerita Ismail dari Nuhon: Tak Pernah Dapat Bantuan, KIS Terblokir Hingga PKH Dicoret 

Sebarkan artikel ini
Example 300250

Banggaikece.id- Ismail mengingat kembali kapan terakhir kali menerima bantuan sosial pemerintah.

Sebab, buruh harian lepas ini sudah bertahun-tahun tak lagi menggubris soal bantuan sosial dari pemerintah desa, kecamatan, maupun kabupaten. 

“Alat tukang pernah dapat 10 tahun lalu, kalau sekarang ini tidak pernah dapat. Dari APBDes juga belum pernah ada,” katanya pada Rabu, 11 September 2024.

Warga Desa Tomeang, Kecamatan Nuhon ini mengakui mesin katinting yang digunakannya untuk melaut sudah memprihatinkan.

“Katinting bikin takut karena sudah lama, jangan ada apa-apa waktu melaut,” ujarnya.

BACA JUGA:  Tumpah Ruah, Warga Antusias Hadiri Kampanye Ma Anti dan Om Bali di Bangketa

Seperti kebanyakan warga desa lain, selain melaut, Ismail juga bekerja bangunan dan bekerja sebagai pemanjat kelapa.

“Kalau tidak ada pekerjaan bangunan, saya melaut. Kalau tidak begitu, kita kesulitan juga penuhi kebutuhan,” katanya.

Ismail sebenarnya adalah pemegang Kartu Indonesia Sehat (KIS), tapi KIS yang dikantonginya sudah bertahun-tahun tak bisa digunakan.

Itu diketahuinya saat membawa istrinya berobat di Puskesmas Nuhon. Kala itu, ia harus mengeluarkan uang sendiri.

BACA JUGA:  Polwan Polres Banggai Jadi Narasumber di Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Perempuan dan Anak

“KIS mati total. Pernah tanya di puskesmas, katanya tidak ada anggaran bayar KIS dari daerah,” ucapnya.

Ismail heran karena membaca dari informasi yang berseliweran bahwa anggaran daerah cukup besar.

“Kalau memang tidak bisa aktif lagi, ada uang saya bayar,” tuturnya.

Ismail mengakui, sekitar tahun 2020 KIS miliknya tak bisa lagi digunakan, sehingga apabila berobat harus mengeluarkan uang secara mandiri.

“Waktu sakit baru-baru ini saya bilang takut disuntik. Padahal bukan, tapi KIS saya mati,” ujarnya berkelakar.

BACA JUGA:  Hari Ini, Yamaha Prima Motor Akan Gelar Jumat Berkah di Masjid Al Muhajirin 

Soal KIS, tahun 2022 Pemkab Banggai mengalokasikan anggaran pembiayaan kesehatan sebesar Rp55,7 miliar, lalu 2023 kembali meningkat sebesar Rp58 miliar.

Hal itu membuat Kabupaten Banggai menerima penghargaan Universal Health Coverage (UHC) Award beberapa tahun terakhir karena diklaim 90 persen lebih masyarakat daerah ini ter-cover BPJS Kesehatan.

Tak hanya KIS, Ismail juga mengakui ternyata dicoret dari daftar penerima Program Keluarga Harapan (PKH).

“Nama ada, tapi saldo kosong terus, terakhir terima 2 tahun lalu,” tuturnya. (*)