BeritaDaerahNewsPendidikan

Programkan Ade Kembali Sekolah, Pemda Banggai Berhasil Tekan Anak Putus Sekolah 

55
×

Programkan Ade Kembali Sekolah, Pemda Banggai Berhasil Tekan Anak Putus Sekolah 

Sebarkan artikel ini
Example 300250

BANGGAI RAYA- Pemerintah Kabupaten Banggai di bawah kepemimpinan Bupati, Amirudin Tamoreka dan Wakil Bupati, Furqanuddin Masulili melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayan Kabupaten Banggai, Bidang Pembinaan PAUD dan PNF di tahun 2024 ini, memprogramkan Ade Kembali Sekolah.

Anak putus sekolah (ATS) di tahun 2023 berjumlah 3.257 anak. ATS adalah seorang murid atau siswa yang berusia 7 tahun sampai dengan usia 21 tahun, yang putus sekolah sebelum menamatkan  sekolahnya pada tingkat SD/MI dan sederajat, SMP/MTs dan sederajat serta SM/SMK/MA dan sederajat.

Hal itu sesuai penjelasan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Banggai, Syafrudin Hinelo melalui Stafnya, di Stand Disdikbud pada Banggai Goverment Expo 2024, Jumat (20/9/2024) pagi.

BACA JUGA:  Forum Perlindungan Korban Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Banggai Dikukuhkan, Pertama di Sulteng

Program Ade Kembali sekolah ini, outputnya adalah sumber daya manusia (SDM), kuantitas secara administrasi terbit ijazah formal. 

Dewasa tidak sekolah yang selanjutnya disingkat DTS adalah warga masyarakat Kabupaten Banggai yang berusia 22 tahun sampai dengan usia 55 tahun yang tidak melanjutkan sekolah dan putus sekolah jenjang SD/MI sederajat, SMP/MTs sederajat serta SMA, SMK, MA dan sederajat.

Untuk anak usia 22-55 tahun Pemkab Banggai menyediakan fasilitas jenjang non formal, yakni PKBM, SKB, LKP dan lain-lain. Outputnya yakni kualitas SDM, kuantitas secara administrasi terbit ijazah non formal yaitu paket A, B dan C.

Ada beberapa tujuan Pemkab dengan program ini, diantaranya, yakni tujuan jangka pendek (2 bulan), memberikan jaminan program pendidikan berkelanjutan berbasis komunitas melalui gerakan kembali bersekolah bagi anak putus sekolah di Kabupaten Banggai.

BACA JUGA:  Polwan Polres Banggai Jadi Narasumber di Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Perempuan dan Anak

Penurunan ATS dari 3.257 anak menjadi 2.730 anak atau 14,6 persen pada tahun 2023. Tujuan jangka menengah (2 bulan-1 tahun) pada tahun 2024 terlaksana identifikasi pendidikan terhadap pemberdayaan anak putus sekolah di Kabupaten Banggai. Tujuan jangka panjang (1 tahun), yakni terwujudnya pendidikan berkelanjutan bagi anak putus sekolah berbasis komunitas secara keseluruhan di Kabupaten Banggai.

Tinggi anak putus sekolah di Kabupaten Banggai disebabkan oleh rendahnya budaya atau perilaku masyarakat dalam menyekolahkan anaknya dan pola pikir masyarakat tentang pendidikan. Rendahnya atau kurangnya minat anak untuk bersekolah. Kurang perhatian orang tua/wali mengenai sekolah, semangat menyekolahkan anak dan penyediaan fasilitas belajar bagi anak.

BACA JUGA:  Pimpin DPRD, Patwan Kuba Ajak Anggota Tuluskan Niat Wujudkan Balut yang Maju dan Sejahtera 

Serta, jauhnya lokasi atau letak sekolah dan jarak yang di tempuh dari rumah ke sekolah. Fasilitas belajar yang kurang memadai antara lain ketersediaan media pembelajaran di sekolah dan ketersediaan buku pembelajaran. Kondisi ekonomi keluarga yang lemah, mengakibatkan terbatasnya kemampuan memenuhi kebutuhan hidup dan metode pembelajaran.

“Dalam kurun waktu 4 bulan terjadi penurunan anak putus sekolah sebanyak 478 anak atau 14,68 persen. Uraiannya ATS usia 7-21 tahun sebelum inovasi Juni tahun 2023 sebanyak 3.257 anak, setelah inovasi pada Oktober 2023 sisa 2.779 anak. Terjadi penurunan ATS sebanyak 14,68 persen  dalam jangka pendek,” urainya. RUM