Banggaikece.id – Komunitas Suaramuda kembali mengadakan diskusi publik daring bertajuk “Masa Depan Banggai Laut : Pariwisata Berkelanjutan, Kah?” yang turut mengundang perwakilan Ikatan Pemuda dan Mahasiswa Banggai Laut (IPMBL) Kota Palu dan aktivis agraria melalui platform Zoom pada Senin, 16 September 2024.
Suaramuda yang sudah mengadakan diskusi di hampir seluruh kab/kota se-Sulawesi Tengah melihat adanya urgensi untuk membahas secara spesifik isu Pariwisata di Kabupaten Banggai Laut.
Pasalnya, Banggai Laut memiliki potensi pariwisata yang sangat baik namun indeks
pembangunan di Balut menempati ranking yang relatif rendah daripada Kab/Kota lain di
Sulawesi Tengah.
Salah satu topik yang dibahas dalam diskusi tersebut adalah pentingnya pemanfaatan sumber daya alam dalam hal ini sektor pariwisata dengan berbasis komunitas
atau kerap disebut community based tourism.
Community based tourism merupakan bentuk tata kelola pariwisata yang melibatkan atau
menjadikan masyarakat sekitar objek pariwisata sebagai subjek atas pengelolaan.
Konsep ini membutuhkan kolaborasi multistakeholders antara masyarakat, pemerintah dan pihak swasta untuk terealisasi. Hal ini ditegaskan oleh Eva Bande selaku aktivis agraria Sulteng yang melihat
bahwa pariwisata yang terkomodifikasi secara pasar bebas tidak akan memberikan benefit bagi masyarakat sekitar jika tidak terkelola dengan setara antara masyarakat, pemerintah dan pihak swasta.
“Hari ini kita bisa melihat sudah banyak villa terbangun di Balut (Banggai Laut), namun karena pengelolanya adalah murni swasta dan bukan dari masyarakat setempat, akhirnya rakyat hanya sebagai penonton dan tidak mendapatkan coattail effect dari objek pariwisata Balut tersebut”, tegas Eva.
Hal senada juga disampaikan oleh Farhansyah selaku Ketua dari IPMBL Kota Palu yang menyatakan pentingnya kolaborasi pemerintah pada potensi lokal yang sudah mulai.tumbuh. “Sudah banyak objek wisata yang terkelola, namun akses jalan menuju beberapa objek masih perlu dibenahi”, tambah Farhansyah.
Pernyataan Farhansyah juga didukung dengan beberapa akun instagram kelompok masyarakat yang sudah secara aktif mempromosikan pariwisata di Balut, seperti contoh @sobat.bumi.banggai.laut .
Diskusi ini ditutup dengan diskusi dan tanya jawab antar peserta. Salah peserta mengungkapkan apresiasi pada forum kritis yang membahas masa depan Banggai Laut.
“Banggai Laut sebagai kabupaten dengan beragam potensi sudah seharusnya dikelola secara kolaboratif dan salah satu unsur kolaboratif itu terletak pada kepemimpinan yang berani turun untuk mendengar dan melaksanakan aspirasi rakyat yang memang sedari awal sudah membangun ruang pariwisata di Banggai” ungkap salah satu peserta diskusi.
“Diskusi seperti ini.juga penting untuk dibangun sebagai upaya politis menekan kebijakan baru yang akan dihadirkan pemimpin Banggai Laut mendatang agar dapatbmengeluarkan kebijakan yang sesuaidengan kehendak rakyat”, tutup Eva. (*)