Banggaikece.id. Deklarasi dan temu masyarakat pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid dan Reny Lamadjido dengan tagline BERANI di Desa Taugi, Kecamatan Masama, Kabupaten Banggai menjadi sorotan publik, Kamis (19/9/2024) malam.
Terlihat baliho terbentang di tengah kerumunan massa saat deklarasi pasangan dengan tagline ‘Berani’ itu bertuliskan “Kami Pemuda Banggai Mendesak Berani untuk Berdialog”.
Selain dihibur grup band ternama Wali, ada suguhan menarik saat Anwar Hafid sedang memaparkan program unggulannya.
Ia sempat terhenti sejenak dan membaca baliho yang terbentang bertuliskan “Kami Pemuda Banggai Mendesak Berani Untuk Berdialog”.
Baliho dibentangkan oleh kelompok perwakilan anak muda Kabupaten Banggai.
Pada momentum itu, Anwar Hafid sontak memberikan kesempatan kepada perwakilan kelompok anak muda untuk berbicara.
Muhammad Ma’ruf, mewakili kelompok pemuda tersebut dengan lantang mendesak agar pasangan Berani untuk menggelar diskusi publik di Kabupaten Banggai
Menurut dia, progam-progam yang telah dipaparkan oleh Anwar Hafid harus diuji di ruang publik dalam bentuk dialog.
“Bagaimana komitmen bapak terkait kami anak muda , di mana berbicara terkait keterbukaan lapangan kerja, nasib orang tua kami sebagai petani, buruh, kaum marhaen, kaum-kaum yang termarjinalkan, bagaimana nasib kesehatan anak buruh, anak petani itu juga perlu kami uji,” tegas Ma’ruf.
Ia dengan tegas mendesak Anwar Hafid untuk menanggapi tantangan tersebut secara langsung di hadapan masyarakat.
Desakan tersebut langsung ditanggapi dan diterima oleh Anwar Hafid di hadapan masyarakat Kecamatan Masama.
“Insya Allah adinda, dalam waktu dekat segera jadwalkan. BERANI siap diadu, berani siap di mana saja untuk berdialog dengan semua masyarakat, dengan semua komponen. Terima kasih atas masukannya pada malam hari ini,” ucap Anwar Hafid.
Ia mengapresiasi keberanian anak muda dalam menyuarakan aspirasinya terkait persolan rakyat. Dari 37 titik megiatan deklarasi dan temu masyarakat bersama pasangan Berani, baru kali ini ada interupsi di tengah deklarasi Berani.
Menurutnya, bahwa suara anak muda harus didengar oleh seorang pemimpin. (*)