Banggaikece.id- Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Calon Wakil Bupati Banggai, Sulianti Murad-Samsul Bahri Mang menyapa masyarakat Karaton dalam agenda silaturahmi, Jumat malam 6 September 2024, di Lapangan Bumi Mutiara, Luwuk.
Paslon yang memiliki tagline Banggai Hebat dimulai dari Ibu ini, siap menjadi solusi bagi masyarakat Banggai.
Silaturahmi bersama masyarakat Kelurahan Karaton, Paslon Sulianti Murad-Samsul Bahri Mang membeberkan program unggulan dan membuka sesi diskusi.
Calon Bupati Banggai, Hj. Sulianti Murad mengawali sambutan, mengungkapkan alasannya memilih Samsul Bahri Mang sebagai Cawabup di Pilkada Banggai.
Samsul Bahri Mang kata dia, telah berpengalaman dan mengabdi 20 tahun di DPRD Banggai. Bahkan dua periode menjabat sebagai Ketua DPRD, dan sosok Bali Mang, sapaan akrabnya, begitu dicintai rakyat.
Bersama Samsul Bahri Mang, Sulianti Murad optimis mampu membawa perubahan untuk Banggai lebih sejahtera.
“Ada beberapa program unggulan kami, kalau terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Banggai. Pertama kami akan memprogramkan subsidi untuk seragam sekolah,” ucap Sulianti Murad.
Menurutnya, subsidi seragam sekolah akan menjadi program prioritasnya bersama Samsul Bahri Mang. Sehingga tidak ada lagi masyarakat kurang mampu terbebani saat memasukan anaknya sekolah.
“Anggaran kita (APBD Banggai) Rp3,1 Triliun,kenapa tidak bisa. Pasti bisa untuk kemaslahatan rakyat Bangai. Kemudian memberikan makanan bergizi untuk ibu hamil, ini tujuannya agar nantinya lahir anak-anak yang sehat dan tidak stunting. Karena saat ini stunting di Banggai terus naik, Insya Allah kita memimpin nanti bisa turun,” kata Sulianti, optimis.
Berikutnya, Sulianti Murad-Samsul Bahri Mang juga menyiapkan program PKH Plus. Program ini akan menyasar bagi masyarakat miskin, namun tak mendapat alokasi PKH dari pemerintah pusat.
Pembangunan infrastuktur juga akan menjadi perhatiannya ketika memimpin Banggai lima tahun kedepan. Di antaranya, perbaikan Pelabuhan Rakyat Luwuk yang saat ini terlihat kumuh, akan dipercantik. Sehingga masyarakat akan nyaman ketika berada di pelabuhan.
Selanjutnya, Sulianti Murad menyentil soal gas elpiji 3 Kg, yang selalu menjadi keluhan masyarakat Banggai, khususnya kaum emak.
Sulianti Murad menegaskan, kehadirannya nanti memimpin Banggai, siap menjadi solusi bagi masalah atau problem masyarakat.
“Memang gas itu kebijakan pusat, namun kita akan mengawasi, sehingga nantinya gas elpiji itu tepat sasaran. Dijual dengan harga sesuai HET, yaitu Rp18 Ribu. Kasihan sekarang ini ibu-ibu khususnya kesusahan, ditambah harganya sampai Rp50 Ribu (di pengecer),” kata Sulianti Murad.
Sebelum menutup sambutannya, Ia menyampaikan banyak terima kasih kepada masyarakat yang telah menginisiasi acara silaturahmi itu. Sehingga dukungan terus bertambah dan semakin kuat untuk memenangkan Pilkada Banggai.
Sementara itu, Calon Wakil Bupati Banggai, Samsul Bahri Mang mengajak kepada semua masyarakat Karaton yang hadir, untuk sama-sama memenangkan Pilkada Banggai. Tunjukan bahwa, putra Karaton bisa memimpin tanah Babasalan ini.
Dalam kesempatan itu, Samsul Bahri Mang juga mengungkapkan alasannya, kenapa harus mundur sebagai Anggota DPRD Provinsi Sulteng terpilih. Ini dilakukan, bukan untuk mengkhianati rakyat, seperti yang dihembuskan sebagian orang sentimen.
Ditegaskan, ketika terpilih dan memimpin Banggai mendampingi Sulianti Murad, Ia bisa lebih luas dan mengambil kebijakan untuk kemaslahatan masyarakat.
“Siapa yang mau larang (mencalonkan Wabup), sepanjang memenuhi syarat. Dan ini bukan semata-mata mau mengejar jabatan, tapi kami ingin mengabdi untuk masyarakat Banggai yang lebih sejahtera,” ucap Samsul Bahri Mang, politisi senior Golkar.
Bersama Sulianti Murad, Samsul Bahri Mang siap menjadi solusi setiap persoalan masyarakat Banggai. Sebanyak 12 program unggulan, diyakini bisa menjadi solusi bagi masyarakat.
Di antaranya diungkapkan Samsul Bahri Mang, adalah program subsidi seragam sekolah, memberikan makanan bergizi bagi ibu hamil, PKH plus, hingga Pemberdayaan UMKM untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.
Dalam kesempatan, Ia juga menyentil keluhan para pedagang yang ada di Bunta, Batui dan sekitarnya mengenai retribusi.
Bahkan hal itu juga diungkapkan Pedagang di Pasar Sentral, mengaku begitu terbebani dengan tingginya retribusi yang sebelumnya hanya Rp90 Ribu saat ini jadi Rp210 Ribu.
“Saya pedagang nasi kuning di Pasar Sentral, sudah 20 tahun lebih di Pasar Sentral. Saya mau sampaikan keluhan tentang retribusi, yang tadinya Rp90 Ribu sekarang jadi Rp210 Ribu. Ini sangat memberatkan, apalagi sekarang saingan banyak sekali,” cetus seorang pedagang, yang hadir di acara silaturahmi.
Kemudian, ironisnya ketika menunggak retribusi, pedagang dihadapkan dengan ancaman untuk keluar dari Pasar Sentral.
Menjawab pertanyaan itu, Samsul Bahri Mang berkomitmen, siap menjadi solusi atas persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat. Tentunya, ketika terpilih nanti, kebijakan mengenai retribusi akan dikaji kembali. (*)
