BeritaDaerahNewsPendidikan

Dulu Sarjana Termuda, Kini Bambang Dwicahya Jadi Doktor Termuda di Untika Luwuk

2171
×

Dulu Sarjana Termuda, Kini Bambang Dwicahya Jadi Doktor Termuda di Untika Luwuk

Sebarkan artikel ini
Dr. Bambang Dwicahya, SKM, M.Kes, Dosen FKM menjadi doktor termuda di Untika Luwuk Banggai. FOTO; ISTIMEWA

Banggaikece.id- Dulu pernah memegang gelar sarjana termuda di usia 20 tahun, kini Bambang Dwicahya menjadi doktor termuda di Universitas Tompotika (Untika) Luwuk.

Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Untika Luwuk itu baru saja melangsungkan prosesi wisudanya di Universitas Hasanudin, Makassar, Selasa 3 September 2024.

Berhasil menyandang gelar doktor, Bambang Dwicahya juga meraih predikat cumlaude.

BACA JUGA:  Hajar Twister FKM 3-0, Tim Voli PJKR 24 Unismuh Luwuk Jawara FKIP Cup 2025

Tidak hanya sampai di situ, pria kelahiran Luwuk 5 April 1990 itu juga berhasil menjadi doktor termuda di kampus biru.

Ia meraih gelar doktornya di usia 34 tahun. Catatan ini tentunya menjadi kebanggaan tersendiri bagi pria yang biasa disapa Bams.

Berikut sederet prestasi dan capaian gemilang Bambang Dwicahya dalam karirnya menjadi dosen di Untika Luwuk.

BACA JUGA:  Kabar Gembira, Unismuh Luwuk Akan Buka Program S1 Teknologi Informasi, Ilmu Gizi dan S2 Pendidikan Agama Islam 

Saat ini, Dr. Bambang Dwicahya, SKM, M.Kes., memiliki pangkat golongan Lektor/IIId.

Di usianya yang masih terbilang muda, Bambang Dwicahya mampu menciptakan dua buku dan mempublikasikan sedikitnya 37 artikel. 

Tak sampai di situ, Dosen FKM Untika Luwuk itu memilki tiga Hak Kekayaan Intelektual dan satu paten masih dalam proses.

Dalam karirnya sebagai dosen, Ia juga mampu mendapatkan jabatan fungsional Lektor tercepat.

BACA JUGA:  SJS Luwuk dan PSM Moilong Raih Kemenangan di Babak Penyisihan Grup

Atas capaian ini, tentunya Bambang Dwicahya tak lupa menyampaikan rasa syukur. Dan ini diharapkan menjadi motivasi bagi dosen-dosen muda dan anak muda lainya yang ada di tanah air.

Menurutnya, semua bisa terwujud asal memiliki tekad dan mental yang kuat. Kemudian harus berani melangkah. (*)