Umum

Innalilahi! Seorang Remaja di Tontouan Luwuk Ditemukan Tak Bernyawa, Kondisi Badan Membiru

5077
×

Innalilahi! Seorang Remaja di Tontouan Luwuk Ditemukan Tak Bernyawa, Kondisi Badan Membiru

Sebarkan artikel ini

Banggaikece.id–Innalillahi wainnailaihi rojiun, seorang remaja pria bernama Muh. Azril Aqliansa Salatun (18) warga Desa Tontouan, Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulteng ditemukan tak bernyawa.

Ia ditemukan meninggal dunia oleh kakak kandungnya Rudiansyah Salatun (27), pada Sabtu (27/7/2024) jam 12.41 Wita.

Kasat Reskrim Polres Banggai AKP Tio Tondy mengungkapkan, korban ditemukan terbaring di kamar tempat tinggalnya dengan kondisi beberapa bagian badan membiru dan mulut mengeluarkan busa warna putih.

BACA JUGA:  Giliran Nambo, Kadis P2KBP3A Banggai Salurkan Bantuan KRS untuk 16 Penerima Manfaat

“Menurut keterangan saksi, sekitar pukul 10.00 Wita ia bersama istrinya sekembali dari pasar sempat melihat korban yang sekilas masih tertidur,” ungkapnya.

Tio menjelaskan, saksi kemudian menuju dapur untuk memasak. Setelah masak, saksi langsung makan. Akan tetapi, ia menaruh curiga karena korban belum juga bangun.

BACA JUGA:  Bupati Balut Sofyan Kaepa Tinjau Persiapan Sekolah Rintisan SR

“Setelah dicek ternyata posisi tidur korban masih sama saat saksi tinggalkan sewaktu ke pasar pada jam 08.00 Wita,” jelasnya.

Kemudian ia langsung meminta pertolongan tetangga sekitar dan memberitahu aparat kepolisian.

Setelah menerima informasi itu, sekitar pukul 14.00 Wita Unit Identifikasi Sat Reskrim dibantu Polsek Luwuk melakukan olah TKP.

“Di TKP tidak terdapat tanda-tanda tindak kriminal maupun tanda kekerasan,” terangnya.

BACA JUGA:  Tercover BPJamsostek, Ahli Waris Korban Tragedi All Swalayan Akan Dapat Santunan Rp42 Juta

Dari keterangan saksi, bahwa korban sudah setahun ini menderita penyakit kekurangan kalium, yang mana tidak boleh mengkonsumsi nasi berlebihan.

“Saksi juga menyebutkan bahwa korban sejak kelas 1 SD mengalami disabilitas netra,” sebutnya.

Pihak keluarga telah menerima atas peristiwa ini dan menolak untuk dilakukan autopsy/visum. Selanjutnya akan segera dimakamkan. (*)