BeritaDaerahNewsPendidikan

Untika Luwuk Gelar Lokakarya Panduan Pengembangan Kemitraan 

2833
×

Untika Luwuk Gelar Lokakarya Panduan Pengembangan Kemitraan 

Sebarkan artikel ini

Banggaikece.id– Bertempat di Hotel Swiss Bell Luwuk, Universitas Tompotika (Untika) Luwuk melaksanakan kegiatan Lokakarya Panduan Pengembangan Kemitraan, pada Sabtu 20 Juli 2024, pekan kemarin.

Kegiatan tersebut dilaksanakan setelah mendapatkan surat dari Kemendikbudristek Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi No: Manual.612/E3/DT.03.08/2024 tentang Pemberitahuan Pelaksanaan PKKM Tahun Kedua 2024. 

Kegiatan Lokakarya Penyusunan Panduan Pengembangan merupakan aktivitas lokakarya pertama dari enam lokakarya yang akan diselenggarakan.

Ketua PKKM Untika Luwuk dalam Laporan kegiatan menyampaikan ucapan terima kasih kepada pimpinan Universitas Tompotika Luwuk yang telah membantu serta mensuport kegiatan lokakarya ini terselenggara.

BACA JUGA:  Seru! Putra Jagal dan Tanjung Tuwis Bertemu di Babak 8 Besar Danki Cup 2024

“Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Rektor yang telah mensuport kegiatan lokakarya ini meskipun dana PKKM tahun kedua 2024 ini belum masuk namun berdasarkan surat pemberitahuan pelaksanaan PKKM maka kita harus melaksanakan lokakarya pada hari ini,” ucapnya.

Masih dalam laporan kegiatan lokakarya, ketua PKKM menyampaikan bahwa Lokakarya Pengembangan Kemitraan ini didahulukan dari Lokakarya yang lain.

“Bahwa kunci MBKM ini bisa berjalan dengan baik yakni bagaimana kita menjalin kerjasama dengan mitra yang nantinya menjadi tempat MBKM mahasiswa kami sehingga itu panduan kemitraan ini perlu didahulukan untuk disusun agar menjadi panduan kerjasama dengan mitra,” sambungnya.

BACA JUGA:  Tabrakan Hebat Terjadi di Singkoyo Vixion Vs Sonic

Narasumber pada lokakarya kali ini menghadirkan Pakar Kemitraan dan Kelembagaan dari Universitas Hasanuddin Bapak Ir. Muhammad Iqbal Djawad, M.Sc.,PhD. 

Narasumber mengibaratkan agar bisa membedakan mana yang kerjasama dan mana yang kolaborasi.

“Universitas Tompotika Luwuk harus mencari keunikan yang tidak dapat disaingi oleh Universitas ternama di Indonesia maupun di dunia sehingga keunikan yang harus dimunculkan sehingga orang luar membutuhkan keunikan kita,” pesannya.

Masih dalam pemaparan materinya mantan Atase KBRI Jepang ini juga mengupas tuntas perbedaan antara kerjasama dan kolaborasi.

BACA JUGA:  Thower FC, Bintang Akambars FC, dan MZ A FC Raih Kemenangan di Penyisihan Futsal Open Turnamen Solidarity Cup for Palestina 2025

 ”Bapak/ibu saya contohkan sebuah kaca mata ini misalnya kacanya dibuat oleh Harvard University, gagangnya dibuat oleh UGM dan Peleknya dibuat oleh Untika, seandainya Untika tidak membuat Peleknya apakah kacamata tersebut dapat dibuat? tentu tidak tidak, ini yang kemudian dinamakan dengan Kolaborasi, namun demikian seandainya posisi kita dapat digantikan oleh pihak lain maka itu bisa dikatakan dengan kerjasama,” terangnya, mencontohkan.

Setelah pemaparan materi selanjutnya dilaksanakan penyusunan panduan pengembangan kemitraan yang dibagi kedalam kelompok pembahasan dan akan dibahas kembali pada pertemuan berikutnya. (*)