NasionalNewsOpini

Kemiskinan Menurun, Hoaks atau Fakta? 

445
×

Kemiskinan Menurun, Hoaks atau Fakta? 

Sebarkan artikel ini
Example 300250

Oleh: Putri Yulinar Ibrahim, S.M (Aktivis Komunitas Sahabat Hijrah)

Jumlah orang miskin di Indonesia terus mengalami penurunan. Namun hal ini terjadi di tengah rendahnya standar tingkat garis kemiskinan yang diberlakukan di Indonesia. Demi mencapai mimpi menjadi negara maju, angka kemiskinan merupakan salah satu indikator yang harus menjadi fokus pemerintah. 

Sayangnya selama 10 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo penurunan kemiskinan memang berkurang tapi tidak terlalu signifikan. (cnbcindonesia.com)

Di tengah stagnasi ekonomi global, berbagai kebijakan strategis pemerintah berhasil menopang resiliensi ekonomi nasional. Per Maret 2024, tingkat kemiskinan melanjutkan tren menurun menjadi 9,03 persen dari 9,36 persen pada Maret 2023.

“Penduduk miskin pada Maret 2024 turun 0,68 juta orang dari Maret 2023 sehingga jumlah penduduk miskin menjadi sebesar 25,22 juta orang. Angka kemiskinan ini merupakan yang terendah dalam satu dekade terakhir,” ujar Kepala Badan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu, dikutip dari laman resmi Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jumat (05/07/2024) (menpan.go.id)

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Abraham Wirotomo menyoroti menurunnya angka kemiskinan di Indonesia. Menurutnya, turunnya angka kemiskinan itu berkat kebijakan yang di keluarkan Presiden Jokowi. 

BACA JUGA:  Turnamen Bola Voli Meriahkan HUT ke 12 Luwuk Selatan Resmi Bergulir 

situasi makro ekonomi dan politik yang semakin baik, aman, dan stabil. Hal itu berdampak pada investor yang menanamkan modalnya di Indonesia meningkat tingkat kepercayaannya.

“Investor confidence, investasi masuk, pertumbuhan ekonomi masuk dan lapangan kerja terbuka. Inilah semua faktor-faktor yang secara keseluruhan membuat capaian ini mendapatkan Apresiasi dari sejumlah pihak,” ucapnya. (rri.co.id)

Kemiskinan menurun? apa iya?

Indonesia menjadi salah satu negara termiskin di dunia versi World Population Review 2024. Negara ini berada di peringkat kesembilan dengan pendapatan per kapita hanya 4.783,9 dolar AS atau sekitar 71 juta rupiah per tahun. (jabar.viva.co.id).

Pejabat mengeklaim kemiskinan dan ketimpangan di Indonesia menurun. Padahal marak PHK di mana-mana, mahalnya barang-barang, bahkan daya beli yang menurun, dll. Dimana letak menurunnya angka kemiskinan itu ? Kita ketahui masalah kemiskinan ini erat dengan kesulitan ekonomi.

Sulitnya lapangan kerja, membuat banyaknya pengangguran. Tak banyak yang lulusan sarjana pun menjadi pengangguran, naiknya kebutuhan pokok membuat rakyat yang kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari menjadi semakin sulit lagi. 

BACA JUGA:  Pembahasan APBD Perubahan Tergesa-Gesa, Ada Apa?

Inilah yang terjadi saat ini, akibat penerapan sistem ekonomi kapitalisme sekarang, memberikan kebebasan kepemilikan kepada pengusaha. Sehingga, mereka bebas mengeruk sumber alam sekaligus menjualnya, sedangkan rakyat harus menderita dengan tingkat ekonomi saat ini.

Pemerintah memang memberikan bantuan pada masyarakat, tapi bantuan tidak merata dan hanya segelintir yang mendapatkannya. Bisa lihat fakta saat ini, banyaknya keluarga yang tidak memiliki rumah pribadi. Mayoritas rakyat yang memiliki tempat tinggal hanya mengontrak saja. Banyak pula laki-laki sebagai kepala rumah tangga, yang kesulitan dalam bekerja untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, akibat lapangan kerja yang mendominasi pada perempuan.

Ini menunjukkan bahwa sejatinya negara tidak sungguh-sungguh mengeliminasi kemiskinan dengan kebijakan nyata, tapi hanya sekedar bermain angka-angka. Pemerintah sendiri juga terlihat seolah berlepas tangan dari tanggung jawabnya, seperti halnya menyerahkan pengentasan kemiskinan pada swasta dengan program corporate social responsibility (CSR).

BACA JUGA:  Keren, Satlantas Polres Banggai Bagi-bagi Sembako untuk Warga Kurang Mampu 

Sistem Kapitalisme meniscayakan adanya kemiskinan, apalagi dengan peran negara hanya sebagai regulator, menjadikan rakyat diabaikan sementara pengusaha dianak emaskan. Memang benar, masyarakat juga mendapatkan bantuan dari pemerintah, tapi itu tidak akan mampu mengentaskan kemiskinan karena para pemodal masih diberikan kebebasan mengeruk kekayaan alam.

Islam agama sempurna yang memiliki seperangkat aturan berasal dari Al-khaliq (Pencipta), sistem Islam mampu menyelesaikan kemiskinan hingga ke akarnya. Islam menetapkan negara sebagai raa’in yang wajib menjamin terwujudnya kesejahteraan individu per individu melaui berbagai kebijakaannya.

Salah satu hal yang di lakukan Islam dalam mengatasi kemiskinan, yaitu SDA merupakan kepemilikkan umum yang wajib dikelola negara dan hasilnya di berikan kepada rakyat. Dan dilarang untuk di kelola oleh swasta. Negara juga wajib membuka lapangan kerja dan itu dapat terwujud jika SDA dapat dikelola oleh negara sendiri. 

Itu dapat dilakukan ketika diterapkannya Sistem politik dan ekonomi Islam. Karena, mampu mewujudkan kesejahteraan secara nyata. (*)

Example 300250 Example 300250 Example 300250 Example 300250 Example 300250 Example 300250 Example 300250