Banggaikece.id – Pemerintah Kabupaten Banggai melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Banggai menyelenggarakan Rembuk Stunting pada Jumat (5/7/2024) di Ballroom Hotel Santika Luwuk.
Acara ini bertujuan untuk mendukung pencapaian target nasional penurunan stunting sebagaimana diamanatkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, Target nasional tersebut adalah menurunkan prevalensi stunting hingga 14% pada tahun 2024.
Bupati Banggai, Ir. H. Amirudin, MM, AIFO dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak untuk mencapai target stunting hingga 14% pada tahun 2024.
“Untuk mencapai 14% ini bukan pekerjaan yang biasa, semua stakeholder kita undang dan ajak untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, harapan kita ke depan adalah bagaimana generasi emas 2045 bisa tercapai,” ujar Bupati.
Dalam upaya percepatan penurunan stunting, pada rembuk ini beberapa materi akan disampaikan, yaitu:
1. 8 Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Banggai
2. Intervensi Serentak Pencegahan Stunting di Kabupaten Banggai
3. Penguatan Penurunan Keluarga Berisiko Stunting melalui Audit Stunting
4. Best Practices Inovasi Ayah Asuh Pencegahan Stunting.
Bupati Amirudin berharap bahwa partisipasi aktif dari berbagai pihak dapat mencapai angka penurunan stunting secara nasional bahkan melampaui target.
“Mari kita sama-sama berpikir, mengeluarkan ide, membuat inovasi sehingga stunting di Kabupaten Banggai ini bisa menurun, harapan kita ke depan bukan cuma 14% saja, tetapi kalau bisa lebih dari itu dapat diturunkan,” ujar Amirudin.
Bupati Banggai juga menyebutkan bahwa Kabupaten Banggai menjadi urutan pertama di Sulawesi Tengah dalam pengukuran bayi yang mencapai 100%, Keberhasilan ini tidak lepas dari kerja keras dan dedikasi para petugas lapangan yang secara konsisten melakukan pengukuran dan pendataan bayi.
Setelah acara pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan penandatanganan komitmen dan kesepakatan rencana kegiatan rembuk stunting bersama beberapa stakeholder terkait. (*)
