Banggaikece.id— Ada beberapa tips atau cara bagi kita untuk mencegah terjadinya Stunting.
Seperti diketahui, stunting adalah masalah bangsa yang begitu pelik karena bersifat irreversible. Artinya, kondisi itu tidak dapat diperbaiki, terutama setelah anak mencapai usia dua tahun.
“Tips mencegah stunting yang bisa dilakukan, saat remaja, yakni skrining anemia dan konsumsi tablet tambah darah,” ujar Kadis P2KBP3A Banggai, Faisal Karim S.Sos., M.Si., saat memaparkan materi di acara Rembuk Stunting, Jumat 5 Juli 2024.
Kedua, saat kehamilan, disarankan untuk rutin memeriksakan kondisi kehamilan ke dokter.
Perlu juga memenuhi asupan nutrisi yang baik selama kehamilan. Dengan makanan sehat dan juga asupan mineral seperti zat besi, asam folat, dan yodium harus tercukupi.
“Kemudian saat balita, terapkan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) Imunisasi Pemberian ASI ekslusif, dan Pemantauan tumbuh kembang anak,” bebernya.
Kemudian, masyarakat dianjurkan menerapkan gaya hidup bersih dan sehat.
“Terapkan gaya hidup bersih dan sehat, seperti mencuci tangan sebelum makan, memastikan air yang diminum merupakan air bersih, buang air besar di jamban, sanitasi sehat, dan lain sebagainya,” jelasnya.
Seperti diketahui, saat ini kasus stunting di Kabupaten Banggai mengalami penurunan signifikan berdasarkan hasil penimbangan balita pada intervensi serentak pencegahan stunting periode Juni 2024.
Berdasarkan hasil penginputan dari penimbangan seluruh balita, Dinkes Banggai mencatat, angka stunting di daerah ini per Juni 2024 menjadi 10,4 Persen.
“Iya (turun), itu hasil penimbangan serentak bulan Juni 2024,” ungkap Kadinkes Banggai, dr. I Wayan Suartika ME., kepada media ini, Kamis 4 Juli 2024.
Capaian hingga turun menjadi 10,4 persen, Kabupaten Banggai dinilai berhasil. Betapa tidak, jumlah ini melampaui target Nasional di Tahun 2024, yaitu 14%.
Adapun jumlah balita yang ditimbang dalam program intervensi serentak pencegahan stunting pada Juni 2024, sebanyak 23.293 balita. Semuanya mendapat layanan penimbangan.
Kadinkes berharap, kedepan posyandu rutin setiap bulan cakupan penimbangan dan pengukuran Balita tetap tinggi (>90%).
“Tidak lagi seperti sebelum-sebelumnya, tidak pernah melebihi di angka 70 persen,” tandasnya. (*)
