Banggaikece.id– Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Banggai, Faisal Karim S.Sos., M.Si., mengikuti rapat kordinasi nasional (Rakornas) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Senin 24 Juni 2024.
Rakornas yang berlangsung di Surabaya, Provinsi Jawa Timur itu dibuka langsung Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga.
“Rakornas ini pesertanya diikuti perwakilan kabupaten/kota dan provinsi se Indonesia. Adapun pematerinya dari Kementerian Keuangan, Mendagri dan Bappenas,” ungkap Kadis Faisal Karim kepada media ini, via pesan WhatsApp.
Dalam rakornas ini kata Kadis Faisal Karim, membahas terkait pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Kemudian dukungan perencanaan di daerah dan soal keuangan regulasi kelembagaan.
“Melalui rakornas ini, kami berharap sinergi pemerintah provinsi dan daerah semakin terpadu sehingga bisa terlaksananya visi misi pemerintah,” tuturnya.
Setelah rakornas ini, Kadis Faisal Karim akan membentuk forum anak dan selalu membuka komunikasi termasuk dengan media sebagai mitra.
“Kami juga akan melakukan sosialisasi terkait dengan perkawinan usia muda,” rambah Kadis.
PILAR
Membuka Rakornas, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga menegaskan bahwa perempuan dan anak merupakan pilar penting dalam upaya pemerintah meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) guna mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan.
Menurutnya, perempuan dan anak anak merupakan dua per tiga populasi Indonesia, maka tidak terelakkan bahwa keduanya pilar penting upaya peningkatan kualitas SDM yang selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan.
Dikutip dari Antara, Menteri Bintang menyebutkan selama lima tahun pihaknya telah mencatat berbagai kemajuan signifikan dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, walaupun masih perlu untuk terus diperjuangkan.
Sebagai contoh, kata dia, dalam aspek kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, indeks pembangunan gender 2019-2023 telah menunjukkan tren meningkat dan indeks ketimpangan gender trennya menurun.
“Ini merupakan praktik baik, namun perlu kerja keras kita bagaimana ketimpangan itu semakin kecil antara laki laki dan perempuan, itu harus kita perjuangkan,” katanya. (*)