BeritaDaerahKesehatanNews

Upaya Cetak Generasi Emas, Pemdes Luk Pelting Bangkep Gelar Rembuk Stunting

259
×

Upaya Cetak Generasi Emas, Pemdes Luk Pelting Bangkep Gelar Rembuk Stunting

Sebarkan artikel ini
Example 300250

Banggaikece.id – Cetak generasi emas, Pemdes Luk Pelting Gelar Rembuk Stunting 2024 Pemerintah Desa (Pemdes) Luk Kecamatan Peling Tengah Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi tengah, sukses melaksanakan kegiatan Rembuk Stunting Tahun 2024.  

Kegiatan Rembuk Stunting Tahun 2024 tingkat Desa Luk dibuka secara langsung oleh Camat Peling tengah, Haryadi Yasano ST, yang dihadiri oleh Tim Dinas Pemberdayaan masyarakat desa, Bappeda, Kepala desa Luk, Perangkat desa Luk, BPD, Puskesmas Peling tengah, bidan desa serta masyarakat setempat, berlangsung di gedung pertemuan rakyat desa Luk Selasa, (28/5/2024).

Kepala Desa Luk Abdul Hamid Galus,  mengucapkan terimakasih kepada Panitia Pelaksana Kegiatan, yang mana telah melaksanakan Kegiatan Rembuk Stunting ini.

BACA JUGA:  19 Tahun Mengabdi, PEPC Regional Indonesia Timur Perkuat Kolaborasi Wujudkan Kinerja Keberlanjutan Hulu Migas

“Kegiatan Rembuk Stunting ini menjadi penting untuk melakukan upaya penyelamatan dari resiko stunting di desa kita,” katanya. 

BACA JUGA:  MTsN 1 Banggai Peringati Maulid Nabi, Ini 6 Manfaat Bersholawat 

Terkait dengan Penurunan angka stunting ini, Ia mengajak untuk sama – sama menseragamkan dan harus dibenahi dari sekarang. 

“Saya berharap kepada kader – kader posyandu sebagai ujung tombak layanan kesehatan masyarakat di desa,” ucap Abdul Hamid.

Program ini harus dilaksanakan secara terpadu, terkoordinasi oleh berbagai lintas sektor, mengingat urgensi persoalan stunting ini. Sehingga diwajibkan bagi Desa menuangkan dalam RKP Desa dan APBDes untuk memastikan adanya program penanganan dan pencegahan stunting. 

BACA JUGA:  Ahmad Ali Bebaskan Tanah dan Hibahkan ke Yayasan Sodakotin Jaariyyah Latif

Langkah ini diambil dengan harapan dapat membangun kapasitas dan komitmen pemerintah desa dalam merencanakan, mengimplementasikan, memantau, dan mengevaluasi intervensi yang terpusat guna mengurangi angka gagal tumbuh anak.(RS)**