BeritaDaerahNews

Kriminalitas Makin Kronis, Butuh Solusi Komprehensif

21
×

Kriminalitas Makin Kronis, Butuh Solusi Komprehensif

Sebarkan artikel ini
Example 300250

Oleh; Putri Yulinar Ibrahim, S.M 

(Aktivis Komunitas Sahabat Hijrah)

Kasus pembunuhan secara sadis belakangan ini terjadi di daerah ciamis dan manado.

Kasus pembunuhan dan mutilasi yang dilakukan oleh TBD (50) terhadap istrinya bernama Yanti (44) di wilayah Rancah,Ciamis, Jawa Barat, mengejutkan banyak pihak.

Aksi pembunuhan tersebut terjadi pada Jumat (3/5) pagi sekira pukul 07.30 WIB. Pelaku disebut sempat menganiaya sang istri dengan menggunakan benda tumpul sebelum memutilasinya.

Ketua RT setempat di Dusun Sindangjaya, Desa Cisontrol, Rancah, Yoyo Tarya menjelaskan aksi pembunuhan itu diketahui oleh warga ketika pelaku membawa baskom yang diduga berisi potongan jasad korban.(cnnindonesia.com)

Beredar viral video memperlihatkan momen pilu tangis seorang bocah meratapi adiknya yang masih bayi. Bocah tersebut menjerit pilu dan menangis karena harus menerima kenyataan pahit sang ibu menjadi korban pembunuhan.

Lebih menyesakkan lagi, sang ibu dibunuh oleh ayahnya sendiri. 

Pada video yang viral itu, sambul menangis, si bocah lelaki itu meraung mengatakan bahwa sang ayah tega membunuh ibunya. 

BACA JUGA:  Keren, Majelis Taklim Al Fattah Bukit Mambual Juarai Lomba Sholawat 

Dikutip dari sejumlah sumber, korban RT (24) tewas dibunuh suaminya sendiri, RL (26). Pelaku tak hanya habisi nyawa korban namun juga membacok mertuanya, JT.

Mirisnya lagi, korban RT baru 1 bulan yang lalu melahirkan anak keduanya. Menurut keterangan dari pihak kepolisian, pelaku habisi nyawa korban dengan parang.

Korban hembuskan nafas terakhir setelah mengalami luka parah di bagian kepala. Sementara mertua pelaku saat ini masih dalam perawatan karena mendapat luka di bagian tangan kiri dan dada. (amp.suara.com)

Sungguh miris melihat berita kasus-kasus pembunuhan yang belakangan terjadi. Keluarga  yang seharusnya menjadi pelindung, tempat menciptakan kebahagian, justru banyak yang berakhir hidupnya di tangan oleh orang terkasihnya.

Seorang suami yang seharusnya menjadi qowwam, memiliki tanggung jawab yang besar untuk memimpin serta melindungi istrinya. Tetapi, tega membunuh istirinya di tanganya sendiri. 

BACA JUGA:  Mulai 25 September, Incumbent Harus Cuti dan Banggai Dipimpin Pejabat Sementara 

Kasus kriminal seperti ini memang buah dari penerapan sekulerisme. Kepuasan jasmani dan Materi menjadi prioritas dalam masyarakat sekuler, yang akan didapatkan apapun caranya.  Hal ini juga berpengaruh dalam pengendalian emosi ketika memiliki kehendak.

Kehidupan saat ini yang menjadikan agama hanya sekedar ibadah ritual saja melahirkan manusia melakukan perbuatan sesukanya saja tidak memiliki rasa takut kepada Allah.

Di tambah lagi pendidikan dari sistem sekuler, pendidikan ibarat hanya tempat belajar, tapi tidak mampu melahirkan generasi yang berakhak baik. Dengan sistem Pendidikan yang salah, sehingga menghasilkan manusia-manusia yang selalu berorientasi pada materi, sehingga tamak, memaksakan kehendak dan memenuhi nalurinya.  Hal ini memudahkan seseorang melakukan tindak kriminal atau kejahatan.

Sistem sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan menghasilkan sistem sanksi lemah yang tidak menjerakan menjadikan kejahatan merajalela, sehingga tidak membuat rasa takut kepada manusia untuk bertindak kriminal.

BACA JUGA:  Satu Juta Satu Pekarangan di Simpang Raya, Dapat 20 Ekor Ayam Petelur, Tersisa Empat

Islam memiliki seperangkat aturan yang memiliki solusi segala problematika yang terjadi. Islam menetapkan tujuan hidup manusia untuk taat pada Allah dan terikat aturannya, segala perbuatan manusia akan berdasarkan ikhlas karena Allah dan sesuai syariatnya. Rasa takut melakukan kedzaliman akan tertancap dalam benak manusia.

Dengan Islam di terapkan dalam kehidupan sebagai aturan hidup bukan hanya sekedar mengatur ibadah mahdoh saja. Akan menghasilkan, system Pendidikan Islam yang berbasis akidah Islam akan terbentuk pribadi mulia yang beriman Allah dan  pada hari akhir sehingga menjaga diri dari kemaksiatan atau kejahatan

Sanksi pembunuhan dalam Islam berupa qishas, yaitu hukuman yang sama dengan perbuatan yang telah dilakukannya, maka pelaku juga akan mendapatkan sanksi pidana pembalasan berupa dibunuh atau dihukum mati. Maka, Islam memiliki Sistem sanksi yang tegas dan menjerakan sehingga mampu mencegah orang lain dalam melakukaan sesuatu perbuatan.

Wallahu A’lam bishawab. (*)