Banggaikece.id- Sebanyak 137 santri Ponpes Daarul Hikmah Luwuk yang terdiri dari dua tingkatan yakni MTs dan Madrasah Aliyah, baru saja wisuda pada Minggu 12 Mei 2024.
Ratusan santri ini diwisuda langsung oleh Pimpinan Ponpes Daarul Hikmah Luwuk, KH. Muhammad Mu’adz Lc., M.Hi., didampingi kepala Madrasah Tsanawiyah Ustadz Hasroli S.Pd.I., dan Kepala MA, Ustadz Febriancu Nasulili.
Prosesi wisuda ini dihadiri oleh Kepala Kemenag Banggai, H. Suardi Kandjai, Staf Ahli Bupati, Ketua MUI Banggai, KH. Zaenal Abidin Alihamu, Aleg Banggai, H. Iswan Kurnia Hasan, Ketua DPD PKS Banggai, Ustadz Rahmat, dan sejumlah pejabat lainnya.
Mewisuda 137 lulusan, ini pesan penting yang disampaikan Pimpinan Ponpes Daarul Hikmah Luwuk, KH. Muhammad Mu’adz Lc., M.Hi., dalam sambutannya.
“Untuk anak-anak, ada beberapa pesan yang ingin saya sampaikan. Pertama, menuntut ilmu itu tiada batasnya. Dari ayunan hingga ke liang lahat,” ungkap Ustadz Mu’adz, sapaan akrab ustadz kondang di Banggai itu.
Ia memberikan contoh dirinya, bahwa saat ini meski disibukan dengan Ponpes Daarul Hikmah Luwuk, tapi tetap menuntut ilmu.
Seperti diketahui, dua hari lalu Ustadz Mu’adz baru saja menyelesaikan ujian hasil. “Insya Allah bulan Februari (2025) sudah selesai studi doktor. Kenapa ini saya sampaikan ke anak-anak santri, agar jangan cepat puas dalam menuntut ilmu,” tekan Ustaz Mu’adz.
Kedua, Ustadz Mu’adz berpesan kepada alumninya agar menjadi generasi yang kuat, generasi yang memiliki adab dan etika.
“Jadilah lulusan yang tangguh, setelah sekian tahun di pesantren harus menjadi pribadi yang kuat. Jangan sedikit-sedikit mengeluh, sedikit mengadu,” tuturnya.
Sebagai lulusan Ponpes Daarul Hikmah Luwuk kata Ustadz Mu’adz, jadilah pribadi yang mandiri. Semua kehidupan bisa dilalui dengan baik.
“Wahai para, takutlah ketika kita meninggalkan anak mentalnya lemah, imannya lemah. Kalau orangtua tidak ada, anak bisa bingung mau berbuat apa dan kapan akan menjadi mandiri,” bebernya.
Menjadi pribadi mandiri, salah satunya kata Ustadz Mu’adz, sang anak bisa menuntut ilmu jauh dari kampung halaman. “Jangan hanya di kampung terus, tidak akan berkembang. Seperti disampaikan imam Syafi’i, agar kita bajauh-jauh dari kampung untuk mencari kemuliaan,” kata Ustadz Mu’adz.
Pesan ketiga yang disampaikan Ustadz Mu’adz, agar para lulusan untuk melakukan dakwah.
“Para santri, kita ini adalah dai, dengan lintas umur memang masih muda. Tapi kita bisa berdakwah sesuai umur. Ingat tugas kita adalah memberikan sebanyak mungkin kebaikan dan bermanfaat bagi orang-orang di sekitar kita,” pesannya.
Untuk diketahui, dalam momentum wisuda ini, Ponpes Daarul Hikmah Luwuk juga mengumumkan lulusan terbaik, baik di bidang akademik maupun hafalannya. Para santri terbaik, mendapatkan penghargaan berupa piagam.
Khusus untuk hafalan, tahun ini hafalan terbanyak dinobatkan kepada santriwati kelas XII, atas nama Shehan Fadilah. Ia memiliki hafalan 30 Juz Alquran. Berkat hafalannya, Shehan Fadilah mendapat hadiah umrah. (*)