BeritaNews

Meresahkan! Pencurian Buah Sawit di Mamosalato Kian Marak, Bikin Petani Merugi  dan Gigit Jari

76
×

Meresahkan! Pencurian Buah Sawit di Mamosalato Kian Marak, Bikin Petani Merugi  dan Gigit Jari

Sebarkan artikel ini
Example 300250

Banggaikece.id– Beberapa bulan belakangan ini, aksi pencurian buah sawit di Kecamatan Mamosalato, Kabupaten Morowali Utara kian marak dan meresahkan.

Mirisnya, kejadian pencurian buah sawit ini terus berlangsung dan membuat para pemilik kebun sawit di kecamatan itu merugi jutaan rupiah dan gigit jari.

Kasus pencurian ini seperti menimpa warga Desa Tanasumpu, Kecamatan Mamosalato, Gunawi.

Kebun sawit yang dikelola kelompok yakni kelompok 95, sebagian diduga dicuri orang tak dikenal (OTK). Kemudian lagi sawit di bagian persawahan Tanasumpu pun dicuri.

Akibat pencurian itu, Ia mengalami kerugian jutaan rupiah. Ia pun berharap, pemerintah setempat bisa memberikan solusi agar menghentikan kejahatan pencurian.

BACA JUGA:  Selain Komoditi dari Luar Daerah, Ahmad Ali Juga Sentil Pendidikan Gratis Tapi  Ortu Dibebankan Beli Baju Seragam dan Buku

“Semoga ada tindakan tegas yang dilakukan aparat untuk mencegah terjadinya pencurian buah sawit di Mamosalato,” harapnya.

Selain Gunawi, masih banyak warga lainnya juga mengalami hal serupa. Kebun sawitnya kecurian, sehingga petani dibikin gigit jari.

Di sisi lain, saat ini Mamosalato telah memiliki pabrik sawit. Keberadaan pabrik sawit sangat memberikan keuntungan bagi para petani di kecamatan tersebut.

Selain harga beli buah sawit yang cukup bersaing, pabrik sawit juga sangat dekat untuk dijangkau. Keberadaanya tentu sangat membantu ekonomi masyarakat.

Namun tak bisa dipungkiri, keberadaan pabrik sawit juga diduga dimanfaatkan orang-orang yang malas dan ingin menikmati hasil instan. Seperti kian maraknya aksi pencurian buah sawit oleh OTK, untuk mendapatkan keuntungan berlipat.

BACA JUGA:  Lakalantas Mobil VS Motor di Masama, Pemotor Luka-luka Hingga Mobil Ringsek

Sementara itu, Camat Mamosalato, Iwan Tungka S.Sos., yang dikonfirmasi media ini, mengatakan, untuk mencegah terjadinya pencurian sawit, perlu dilakukan penjagaan ketat di masing-masing kebun.

“Menurut saya solusinya melakukan penjagaan dimasing-masing kebun oleh pemilik,” kata Camat Iwan Tungka, via pesan WhatsApp.

Kemudian, jika terjadi pencurian, petani sawit atau pemilik kebun dapat mengumpulkan bukti. Apabila terbukti, petani segea melaporkan ke pihak kepolisian.

Ditanya, apakah sudah ada warga atau petani yang melaporkan kasus pencurian sawit ke kepolisian? 

“Sepengetahuan saya sudah ada juga tapi bukti-bukti tentunya harus dilengkapi. Jadi agar kepolisian menindaki secepatnya. Termasuk yang membeli buah, apabila ada kerja sama (dengan pencuri),” tandasnya.

BACA JUGA:  2.668 Peserta Siap Ramaikan Run de City, Ada dari Jepang Hingga India

Camat menegaskan, jika memang terbukti tentunya para pencuri dan penadah bisa dikenakan sanksi pidana oleh aparat penegak hukum.

Secara terpisah, Kades Tanasumpu, Useng Sanusi yang juga dikonfirmasi mengatakan, sejak adanya pabrik sawit di Mamosalato, kasus pencurian buah sawit kian marak.

“Adapun solusi dari desa, kita sudah coba melakukan ronda hanya saja karena wilayah yang cukup luas sehingga masih saja kecolongan. Untuk lebih dalamnya penjelasan ini saya kira saya ga bisa jelaskan di sini,” kata Useng, singkat. (*)