Banggaikece.id- Krisis air bersih dialami sebagian warga di Desa Tontouan, Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai.
Ironisnya, krisis air bersih itu terjadi hingga hampir dua bulan lamanya. Sebagian wilayah Desa Tontouan dilanda krisis air bersih.
Keluhan itu seperti diungkapkan sejumlah warga di Dusun 3, Desa Tontouan. Mereka menilai tidak mendapat respon dari Kades atas kondisi ini.
“Jadi air bersih di Tontouan ini adalah air desa yang dikelola pengurus air desa. Pengelolaan secara mandiri, dan menarik retribusi air dari masyarakat,” ungkap sumber yang tak mau disebut namanya, Sabtu 4 Mei 2024.
Warga menyebut, secara formal ada dasar hukumnya dan tidak ada masalah terkait pengelolaan air bersih.
Namun yang jadi permasalahan kata sumber, manajemen pengelolaan air yang tidak jelas.
“Sampai hari ini silih berganti pengurus air di desa, tapi tidak juga bisa memaksimalkan pelayanan air kepada masyarakat,” cetusnya.
Selain pelayanan tak maksimal, warga juga menilai respon Kades Tontouan sangat lamban terkait laporan masalah air.
“Begitu pun respon dari pengurus air. Krisis air ditambah lambatnya penanganan, tentu ini sangat mempengaruhi aktivitas masyarakat,” tuturnya.
Yang lebih miris lagi kata dia, sebagian sumber air di Kota Luwuk ini mengambil di wilayah Desa Tontouan. Tapi justru di desa sendiri, sebagian warganya kesulitan air bersih.
Olehnya, ia berharap Kades Tontouan bisa lebih peka dan dapat melakukan perbaikan pelayanan air lebih baik, sehingga semua warganya bisa menikmati air bersih.
Sementara itu, Kades Tontouan, Sumitro Aliwu yang dikonfirmasi via pesan WhatsApp, hingga berita ini ditayangkan belum merespon. Pesan yang dikirim hanya tercentang dua, namun belum berwarna hijau tanda telah dibaca. (*)