Banggaikece.id– Gegap gempita datangnya bulan Ramadan, bulan penuh ampunan, bulan penuh keberkahan tak bisa sepenuhnya dinikmati umat muslim di Jalur Gaza, Palestina. Betapa tidak, agresi militer Israel di perang genosida sejak 7 Oktober 2023 hingga kini belum benar-benar berakhir.
Nestapa, kehidupan warga di tanah kelahiran para Nabi kian sulit di tengah kebrutalan dan kebengisan tentara Zionis Yahudi. Setiap saat, setiap waktu, warga Palestina seolah menunggu giliran antrean kematian. Tak berjeda.
Hari pertama Ramadan, Selasa (12/3/2024), militer Israel kembali memperlihatkan kebiadabannya dengan membantai warga Gaza.
Kementerian Kesehatan Palestina menyampaikan laporan statistik harian jumlah korban syahid dan luka akibat agresi Israel yang masih berlangsung di Jalur Gaza pada hari ke 158.
“Militer Israel melakukan 8 kali pembantaian terhadap keluarga di Jalur Gaza, mengakibatkan 72 orang syahid dan 129 luka-luka selama 24 jam terakhir ini,” ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Palestina, dr. Ashraf Al-Qudra seperti dikutip di platform Telegram Kementerian Kesehatan Palestina/Gaza.
Ashraf mengungkap bahwa sejumlah korban masih berada di bawah reruntuhan dan di jalan. Sementara pasukan tentara Pendudukan Israel menghalangi ambulans dan kru pertahanan sipil untuk menjangkau para korban.
Dokter Ashraf juga menyampaikan bahwa jumlah korban agresi Israel telah meningkat menjadi 31.184 korban jiwa dan 72.889 korban luka-luka sejak tanggal 7 Oktober lalu.
Dari jumlah korban itu sebut Ashraf, 72 persen korban agresi adalah anak-anak dan perempuan. “Jumlah korban jiwa akibat malnutrisi dan dehidrasi (kelaparan) meningkat menjadi 27 orang syahid,” demikian laporan Dokter Ashraf Al-Qudra. (*)