BeritaDaerahNews

Miris! Warga Lebih Memilih Uang Rp200 Ribu, Ketimbang Program Kemaslahatan

30
×

Miris! Warga Lebih Memilih Uang Rp200 Ribu, Ketimbang Program Kemaslahatan

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi. FOTO: IST
Example 300250

Banggaikece.id-  Masyarakat Indonesia tak terkecuali Kabupaten Banggai baru saja selesai memberikan hak suaranya di Pemilihan Umum (Pemilu) pada 14 Februari 2024 lalu.

Dalam Pemilu kali ini, masyarakat wajib pilih memiliki hak suara untuk mencoblos lima kertas surat suara. Mulai dari pasanganan Capres/Cawapres, DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.

Untuk Kabupaten Banggai, masih menyisakan 2 TPS yang akan melaksanakan Pemungutan Suara Ulang (TPS) pada 24 Februari 2024. Kedua TPS itu adalah TPS 02 Kelurahan Karaton dan TPS 12 Kelurahan Luwuk.

BACA JUGA:  MTsN 1 Banggai Peringati Maulid Nabi, Ini 6 Manfaat Bersholawat 

Pelaksanaan Pemilu, selalu tidak lepas dari yang namanya politik uang. Bahkan disebut-sebut transaksional di Pemilu begitu tinggi dan bikin para Caleg pusing kepayang.

Salah satu Calon Legislatif (Caleg) Provinsi Sulteng, mengemukakan bahwa di era saat ini masyarakat lebih memilih uang Rp200 Ribu ketimbang program kemaslahatan yang menyentuh langsung.

Terbukti, beberapa kali dan telah banyak program yang ia perjuangkan untuk masyarakatnya, tapi seolah masyarakat lupa dan hanya memandang sebelah mata atas kerja-kerjanya.

BACA JUGA:  Pemdes Tolulos Gelar Musrenbang Desa Penentua Usulan Prioritas tahun 2025

“Saya salurkan bantuan dan realisasikan program-program kelompok. Pemberdayaan, kesenian, pertanian dan lain-lain. Tapi tapi apa? Suara hancur karena uang Rp200 Ribu saat Pileg,” cetusnya di salah satu Kafe di Kota Luwuk.

Masyarakat yang memilihnya di desa yang diturunkan program, bisa dihitung jari suaranya bahkan nol. Ini kata dia, sangat miris.

Olehnya, Ia menilai kerja-kerja wakil rakyat tidak bisa menjadi tolok ukur akan kembali dipilih dan bisa menarik simpati rakyat. Saat ini eranya, uang. 

BACA JUGA:  Polisi Sita 20 Galon Cap Tikus di Pagimana, Tiga Orang Diamankan 

Meski tidak mendapat dukungan besar dari masyarakat yang telah dibantunya, Ia meyakini bisa kembali melenggang ke Parlemen Provinsi Sulawesi Tengah.

Hanya saja, loyalitas kepada masyarakat mungkin bukan lagi menjadi prioritasnya ketika duduk nanti. Pasalnya masyarakat kini tidak menghargai apa yang diperjuangkan, tapi lebih suka uang Rp200 Ribu dari para Caleg berduit. (*)